BATAM - Pelabuhan Internasional Batam Center masih menjadi titik keberangkatan para calon Tenaga Kerja Asing (TKI) keluar negeri dengan modus melancong.
Informasi di lapangan menyebutkan untuk menjadi seorang calon tenaga kerja di luar negeri bukanlah hal begitu sulit, cukup hanya memiliki pasport dan biaya ongkos kapal Ferry satu kali jalan bisa mendapat pekerjaan.
Tak hanya usia muda saja, usia tua juga juga terlihat berbondong–bondong berangkat keluar negeri untuk menjadi tenaga kerja, Diduga hal ini banyak dilakukan para pekerja karena minimnya lowongan pekerjaan di Batam dan mudahnya melewati oknum-oknum yang bertugas dipelabuhan tersebut.
Sebelumnya juga, pantauan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, calon TKI sangat banyak di temui, mereka didatangkan melalui jasa penerbangan pesawat dan kemudian di jemput beberapa orang sopir mobil carry untuk di bawa kepelabuhan Batam Centre.
Namun sesampainya di Pelabuhan Batam Centre, para calon TKI kemudian dikumpulkan, dan tidak lama kemudian seseorang datang untuk membagikan pasport mereka.
Namun, saat salah ditanyai mengaku didatangkan dari berbagai daerah yakni Sulawesi, Pulau Jawa, Lampung, dan daerah lainnya untuk di pekerjakan di luar negeri.
”Tujuan kami ke Malaysia, sesuai janji bos kami katanya banyak pekerjaan disana dan gajinya cukup lumayan besar dibandingkan gaji di Indonesia." ujarnya.
Sayangnya calon TKI tersebut tidak mengetahui perusahaan apa yang akan memberangkatkan mereka.
"Kami tidak paham tentang resmi atau tidak bang, yang terpenting bagi kami sesampai disana dapat pekerjaan itu saja,” katanya
Tiba–tiba seseorang yang membagikan tiket tersebut datang, dan berkata. "Ada apa kok kalian itu dari tadi mengikuti kami. Dari mulai bandara hingga kepelabuhan Batam Centre, petugas di pelabuhan ini aja diam, kok wartawan bisa–bisanya campuri urusan TKI," cetusnya.
Ia menjelaskan, TKI yang akan diberangkatkan tersebut semua memiliki dokumen yang lengkap dan Ejen yang bertanggungjawab.
”Mereka diberangkatkan keluar negeri untuk dipekerjakan dengan kemauan sendiri, lagi pula mereka memiliki pasport dan Ejen yang menjemputnya disana. Kita bukan perusahaan penyalur tenaga kerja dan mereka adalah TKI Mandiri tanpa ada pelatihan. Kalau pun banyak TKI yang mendapat perlakuan tidak baik dari sang majikan nya, itu takdir hidup, dan bukan semua TKI mengalami nasib seperti itu, ” Pungkasnya.
Tidak lama kemudian 3 (tiga) orang petugas di pelabuhan Batam Centre menemui awak media ini mengatakan maaf…pak dilokasi areal ini di larang wartawan untuk pengambilan foto tanpa izin dari pengelola pelabuhan, kalau masalah tenaga kerja (TKI) yang memiliki pasport meski bukan pasport TKI, kami sebagai petugas tidak mempunyai wewenang melarang/memberhentikan mereka, disini semua instansi ada, baik itu dari Imigrasi, Bea Cukai, Dit pam,kepolisian, KPLP di tambah lagi pengelola pelabuhan, ucapnya.
Meski begitu banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang selama ini mengalami kekerasan perlakuan dari sang majikan nya bahkan akhir – akhir ini menelan puluhan korban jiwa pemberangkatan TKI masih terlihat berjalan mulus, lalu siapakah yang bisa menjamin nasib mereka nantinya disana.
red/dtn.com)