JAKARTA - Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China menjadi ancaman serius dengan sempitnya lowongan pekerjaan dan daya jual buruh akibat upah murah.
"Bayangkan
upah buruh tahun 2017 ini hanya naik $10-$20 per bulan, seharga satu
kebab di Eropa, sedangkan TKA Cina ilegal ada yang dibayar 10 juta per
bulan," ujar Said Iqbal, Senin (6/2017) saat menggelar aksi bersama ribuan buruh lainnya di depan Istana Negara Jakarta.
Said menyebutkan, saat ini aksi unjuk rasa serentak juga terjadi di 20 Provinsi. Aksi buruh menuntut menolak tenaga kerja asing asal Cina dan menuntut pencabutan PP nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.
"Aksi kali ini serentak digelar besar-besaran di 20 Provinsi pada tanggal 6 Februari 2017 di Jabodetabek, Istana dan Mahkamah Agung adalah pusatnya," jelasnya.
Ia juga membantah pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan jumlah tenaga kerja Cina di Indonesia saat ini mencapai 21.000 orang.
Menurut Siad, tenaga kerja asal Cina yang masuk ke Indonesia jumlahnya mencapai puluhan juta. Jumlah itu sangat kecil dibandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia di negara lain. Tidak hanya itu, saat ini juga buruh menjerit dengan melambungnya harga-harga barang seperti kenaikan TDL 900 VA, cabai, dan bahan bakar minyak. Apalagi hal ini sangat dirasakan oleh jutaan buruh outsourcing yang tidak dipedulikan nasibnya oleh Pemerintah.
"Sangat berbanding terbalik dengan korporasi migas yang dimanja oleh Pemerintah walaupun melanggar Undang Undang," Pungkasnya.
red/ sumber : Rimanews