Gbr Ilustrasi/net. |
Hal itu dikatakan Airlangga Hartarto saat menghadiri peringatan hari ulang tahun Konfederasi Serikat PekerjaSeluruh Indonesia ke 44 di lapangan parkir Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu 19 Februari 2017.
"Lowongan kerja baru tersebut di antaranya dengan didirikannya pabrik alas sepatu di Kabupaten Ngawi Jawa Timur serta didirikannya Petrokimia Refinery Crackers di Jawa Barat yang bisa menyerap lebih dari 10 ribu tenaga kerja," jelas dia, Minggu, 19 Februari 2017.
Selain itu dia menjelaskan, bahwa masih banyak kawasan industri barudi seluruh Indonesia yang sedang dipersiapkan hingga tiga tahun ke depan.
"Itu nanti baru saat tahap konstruksi saja sudah menyerap tenaga kerja, apalagi pada saat pabrik sudah beroperasi," kata Airlangga.
Terkait banyaknya lowongan tenaga kerja baru ini, pemerintah juga sudah mempersiapkan pelatihan dan advokasi yang akan dilaunching di Provinsi Jawa Timur dalam waktu dekat.
Dia menjelaskan, pelatihan dan advokasi tenaga kerja ini akan merangkul 50 industri dan 250 sekolah menengah kejuruan. Pelatihan dan advokasi tenaga kerja ini akan dilakukan bertahap di seluruh Indonesia.
"Setiap tahun ditargetkan bisa menghasilkan 50 ribu tenaga kerja baru yang siap terjun ke lapangan. Pemerintah saat ini juga mengupayakan pemotongan biaya untuk pelatihan dan advokasi tenaga kerja baru," jelas dia.
PHK di Jawa Timur
Sementara itu selama 2016 ada sedikitnya 2.600 buruh di Jawa Timur yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh manajemen tempatnya bekerja. Ribuan buruh tersebut di-PHK karena manajemen merelokasi pabriknya ke wilayah lain, dan sebagian lagi karena kondisi perusahaan yang memang kurang sehat.Praktik PHK tersebut dialami ribuan buruh di berbagai macam industri pabrik yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur. Kebanyakan buruh yang menjadi korban PHK berada di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, dan Mojokerto.
Manajemen pabrik sebagian merelokasi pabriknya ke wilayah lain bahkan di luar Provinsi Jawa Timur yang tingkat UMR-nya lebih rendah.Terkait masih tingginya tingkat PHK ini menjadi petaka bagi buruh yang mengandalkan hidupnya dari bekerja di pabrik. Kondisi ini jugamenjadi keprihatinan pada serikat pekerja, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia.
red/sumber Metronews.com