BATAM - Salah satu buruh bangunan proyek pagar Bank Indonesia cabang Kepri bernama Hendi mengaku tidak pernah melihat papan pekerjaan/plang anggaran dan spanduk BPJS Ketenagakerjaan sejak dimulainya proyek bangunan.
"Saya dari pertama sudah kerja di sini, tidak pernah lihat ada papan nilai anggaran proyeknya di sini bang," ungkap Hendi, Jumat(3/3/2017) dilokasi proyek bangunan.
Baca : Proyek Bangunan Pagar Bank Indonesia Kepri Diduga Tak Transparan
Ia mengatakan, perusahaan pemenang tender yakni PT KJ Saat tidak pernah memberitaukan atau meminta syarat-syarat untuk pengurusan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
"Kalau BPJS tidak ada bang. Kalau sakit, ya tanggung sendirilah," ujarnya dengan didampingi dua rekannya.
Disinggung mengenai status kerja, Hendi menjelaskan bahwa mereka hanya buruh harian dengan upah 90 ribu per hari.
"Kalau makan siang dikasih. Dan yang jelasnya kami disini hanya harian saja," katanya sambil memegang angkong (sorong) berisi semen.
Sementara itu, Dodi selaku pengawas retkrutan Bank Indonesia mengatakan tidak mengetahui berapa anggaran untuk proyek bangunan pagar tersebut. Tetapi ia menyebut bahwa papan pekerjaan/plang anggaran sudah dicopot karena proyek hampir selesai.
"Proyek ini pakai dana Bank Indonesia (BI). Dan plang poyek sudah dicopot," kata Dodi, saat dikonfirmasi di depan Bank.
Dodi pun mengaku bahwa proyek pagar tersebut dikerjakan sejak bulan November 2016,lalu. Dan disinggung terkait BPJS para buruh, Dodi tidak begitu yakin apakah didaftarkan ke BPJS.
"Kemungkinan BPJS mereka (buruh-red) ada, mungkin BPJS harian," pungkasnya.
Hingga berita ini diunggah, manajemen Bank Indonesia (BI) cabang Kepri belum berhasil dikofirmasi dengan alasan sedang rapat.
red/rico.