BATAM – Puluhan warga Batam melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Batam, Senin (6/3/2017 pagi. Mereka menolak rencana kenaikan tarif dasar listrik hingga 100%.
Para pendemo datang ke gedung dewan dengan menggotong keranda mayat, sebagai simbol matinya suara hati nurani anggota DPRD Kepri, menyusul anggota dewan tidak pro pada rakyat kecil.
Massa juga mengarak berbagai spanduk bertuliskan penolakan terhadap rencana kenaikan tarif listrik tersebut.
Menurut Koordinator Pendemo, rencana kenaikan TDL itu cacat prosedur dan hukum. Pasalnya anggota dewan Provinsi Kepri hanya mendengar masukan dari Bright PLN Batam.
“Kenaikan ini sangat tidak rasional karena naik lebih dari 100 persen. Ini sangat membebani kehidupan masyarakat kecil yang sekarang banyak menganggur dan bisa menambah laju inflasi,” kata Said Adullah Dahlawi, Koordinator Pengunjukrasa.
Aksi demo warga ini mengundang simpati sejumlah anggota DPRD Batam. Seperti dilakukan Ketua Komisi II Yudi Kurnain yang berjanji akan menampung dan meneruskan aspirasi warga.
Seperti diketahui Bright PLN Batam rencananya akan menaikkan TDL tahun 2017 sebesar 45,4 persen. Hal tersebut jelas semakin membuat masyarakat sengsara terlebih tingginya angka pengangguran di Kota Batam.
Para pengunjuk rasa mengancam, jika TDL tetap dinaikkan, mereka akan mengambil langkah hukum dengan mem-PTUN kan Keputusan Gubernur Kepri. (red)