Teguh melakukan aksi mengerikan itu sebagai bentuk protes karena dirinya bersama 15 temannya yang masih anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sudirman, Kabupaten Tangerang.
Herman selaku koordiantor aksi menjelaskan aksi puluhan buruh ini merupakan yang kedua kalinya. Pemicunya, karena perusahaan melakukan PHK terhadap 16 buruh yang mendirikan serikat pekerja di pabrik itu.
“Mereka sudah dua bulan di PHK sepihak oleh perusahaan. Pihak perusahaan sampai saat ini tidak mau bertemu dengan kami,” ujar Herman pada Selasa (25/4/2017).
Ia mengungkapkan aksi jahit mulut tersebut sebagai simbol atas dibungkamnya hak - hak buruh untuk berserikat oleh PT. WSSM. Padahal kebebasan berserikat sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 21/2000 tentang SPSI.
“Pelarangan berserikat jelas adalah union busting. Karena kebebasan berserikat sudah diatur dalam undang-undang,” ucapnya.
Menurut Herman saat ini kondisi 16 buruh yang di PHK kehilangan penghasilan. “Kami juga ingin menyampaikan, dengan jahit mulut tersebut buruh yang di PHK saat ini hidupnya sengsara, karena untuk memenuhi kebutuhan makan saja mereka tidak bisa,” kata Herman.
Ia menambahkan kelompok buruh ini rencananya akan terus menggelar aksi sampai tuntutan mereka dipenuhi. Dalam aski tersebut juga turut dijaga ketat oleh jajaran kepolisian.
"Tuntutan kami sederhana, kami minta buruh yang di PHK dipekerjakan kembali,” paparnya.
red/sumber Warta Kota
