Lantas, kemanakah para mafia kayu ini menjual kayu yang di olah menjadi kayu jadi seperti broti berbagai ukuran dan kosen pintu ?
Informasi yang digali awak media ini dilapangan menyebutkan, para pengusaha gudang kayu (mafia ilegal logging) disinyalir menjual kayu hasil olahannya ke pengusaha toko bangunan dan pengusaha depelover-depelover perumahan.
"Kemana lagi kalau bukan ke tokoh bangunan atau depelover perumahan bang," ujar nara sumber berinisial T, Minggu (16/4/2017) di Sagulung.
Ia menjelaskan, para pengusaha (mafia ilegal logging) kayu olahan jadi tersebut banyak yang bekerjasama dengan pengusaha depelover perumahan di Batam.
"Untuk membangun bangunan perumahan dan ruko kan, butuh kayu broti bang. Jadi dari mana kayu mereka," jelasnya senada bertanya.
T mengatakan, untuk mengetahui bahwa pengusaha gudang kayu olahan tersebut menjual ke depelover atau tokoh bangunan sangat mudah. Karena setiap hari aktivitas mobil truk lori dari dalam gudang memuat kayu dari gudang untuk di bawa ke luar.
"Ngak susahlah untuk mengetahuinya, tinggal ikuti aja lori saat membawa kayu keluar gudang. Kemana tujuannya, pasti ke toko bangunan atau ke proyek pembangunan perumahan," tuturnya.
Hingga berita ini di unggah, salah satu pengusaha gudang kayu (mafia ilegal logging) saat dikonfirmasi melalui telepon atau pesan singkat tidak memberikan tanggapan.
tim.