BATAM - Setelah partai politik melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan tarif dasar listrik, kini Forum Komunikasi RT/RW (FKTW) Kota Batam bersama toko dan elemen masyarakat Kota Batam melakukan aksi yang sama yakni menolak denga tegas TDL.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena masyarakat merasa terbebani atas kenaikan tarif dasar listrik sebesar 42,2% yang dilakukan Brigth PLN Batam.
"Tolong turunkan TDL Bro. Keluar aja jangan sembunyi di dalam," ungkap Syarial Lubis, selaku orator aksi unjuk rasa, Rabu( 17/5/2017) saat berorasi.
Syarial Lubis atau lebih dikenal dengan sebutan Raja Hutan Batam ini mengecam keras Brigth PLN Batam yang telah menaikkan tarif listrik secara sepihak. Karena atas tindakan tersebut, banyak masyarakat kecil sangat terbebani dengan kondisi lemahnya ekonomi saat ini.
"Mana kerugian kalian. Kalau TDL tetap dinaikkan, kami tidak mau bayar listrik. Trus kalian mau apa," katanya lagi.
Raja Hutan Batam ini pun berharap agar pemerintah kota Batam memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait penolakan TDL."Kenaikan TDL itu hanya permainan politik semata" tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam Amsakar mengatakan, bahwa kenaikan tarif listrik PLN Batam dibatalkan, lantaran melihat pertumbuhan ekonomi di Kepri sangat memprihatinkan hanya dua persen.
"Kenaikan tarif listrik PLN Batam dianggap sangat memberatkan masyarakat Kepulauan Riau, kenaikan sebesar 47,2 persen"
Ketua Partai Gerindra Kota Batam, Iman Sutiawan mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik Kota Batam yang di tetapkan Gubernur Kepulauan Riau dianggap tidak berpihak pada kepentingan masyarakat, kenaikan tarif listrik di Kepri ini sangat mahal.
“Meminta Gubernur Kepri untuk merevisi kembali Peraturan Gubernur tentang Penetapan Tarif Dasar Listrik di Batam yang sangat memberatkan bagi kalangan masyarakat” tutup Iman.
red/frans.