Pantauan dilapangan, para buruh yang mengendarai sepeda motor dan membawa spanduk serta atribut tersebut dikawal ketat oleh pihak kepolisian.
Setibanya di depan Gedung Pemko Batam, Suprapto selaku koordinator aksi langsung memimpin barisan buruh dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam tuntutannya serikat buruh menuntut upah minimum sektoral (UMS) yang belum diterapkan di beberapa perusahaan. Selain itu juga mereka menolak kenaikan tarif listrik.
"Upah Minimun Sektor (UMS) Batam masih jauh dari Jawa Timur. Sementara kebutuhan pokok di Batam lebih tinggi dibanding Jawa Timur. Dimana sikap pemerintah," katanya.
Menanggapi orasi yang disampaikan para buruh, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi buruh di Batam yang menolak kenaikan tarif listrik.
Ia menyampaikan, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan rapat di Graha Kepri dalam menyikapi kenaikan tarif listrik.
"Kami masih melakukan rapat, terahir kami menyurati PLN penetapan tarif listrik yang di tandatangani oleh Gubernur Kepri," kata Amsakar.
Mengenai upah minimum sektor (UMS) yang belum direalisasikan perusahaan, Ia meminta agar perusahaan menjalankan keputusan Gubernur
"Harus dijalankan sesuai putusan Gubernur. Saya berharap semua pihak menjaga iklim investasi di Batam," katanya.
Wali Kota Batam Rudi meminta kepada Disnaker Kota Batam agar segala persoalan yang menyangkut buruh bisa melibatkan Wali Kota maupun Wakil Wali Kota sehingga sehingga semua kebijakan dapat diketahui.
"Setiap rapat di Disnaker, Wali Kota dan Wakil harus dilibatkan. Apapun masalahnya SMS ke nomor saya. Saya minta buruh di Batam jangan berhenti sampai di sini terus perjuangkan hak-haknya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Barelang AKBP Hengki mengatakan , dihari may day ini pihaknya dalam pengamanan menerjunkan 1.547 personil gabungan Polresta Barelang dibekup Polda Kepri.
“Mulai seluruh kawasan industri dan daerah vital lainnya sudah diamankan agar berjalan aman dan terkendali,” ujarnya singkat saat ditemui di depan Pemko Batam.
red.
