BATAM - Petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Domestik Sekupang mengaku rusaknya mesin X-ray di pelabuhan pintu masuk penumpang bukan urasan petugas Bea dan Cukai melainkan BP Batam.
"Petugas BC disini (Palabuhan-red) hanya mengawasi barang saja. Dan kalau ada yang aneh-aneh, kita tahan. Sebab, mesin x-ray ini kan milik BP Batam," ungkap salah satu petugas Bea dan Cukai, Sabtu (24/6/2017) di dekat mesin x-ray pelabuhan Domestik Sekupang.
Petugas Bea dan Cukai itu pun mengaku bahwa mesin x-ray tersebut awalnya hidup sekitar 10 menit dan barang masuk seperti biasa. Tapi tiba-tiba pada layarnya muncul expired pada sistem.
"Kalau ditanya tanggung jawab siapa kerusakan mesin x-ray ini. Ya kita tidak taulah mas, coba tanya saja sama teknisinya, sebab sampai sekarang belum ada tidak lanjutnya," tuturnya.
Sementara itu, Denny Setiawan dari Satker BP Batam berdalih bahwa tidak berfungsinya (padamnys) mesin x-ray di pintu keberangkatan penumpang di Pelabuhan Domestik sekupang karena mesin x-ray nya kepanasan.
"Ya benar, BP Batam yang bertanggungjawab. Akan tetapi ketika petugas Bea dan Cukai belum datang, kita tidak berani membuka pintunya mas," kata Deni.
Deni menjelaskan, rusaknya mesin x-ray tersebut karena kepanasan dan terlalu lama digunakan. Apalagi berat dari isi tas penumpang terkadang melebihi kapasitas.
"Mesin x-ray nya kepanasan, samalah seperti handphone. Bila terus dipakai kan bisa eror," dalihnya menepis pertanyaan wartawan.
Pantuan dilokasi pelabuhan, ribuan penumpang arus mudik yang membawa barang masuk menuju kapal Verry bebas tanpa ada pemeriksaan dari petugas.
red.