BATAM - Pos pelayanan pemberangkatan dan pemulangan (P4TKI) yang ada dipelabuhan internasional Batam Center diduga sudah tidak berfungsi. Pasalnya, kantor tersebut seperti tidak menjalankan fungsinya melakukan pengawasan para calon tenaga kerja yang hendak keluar negeri.
Pantauan tim AMJOI Group, kantor Pos Pelayanan Pembrangkatan dan Pemulangan (P4TKI) yang sebelumnya berada di lantai III dekat dengan pemeriksaan pasport, kini sudah dipindahkan dekat lahan parkir dan terkesan seperti pos security yang berjaga.
Baca : Pengawasan TKI di Batam "MANDUL" Penampungan Ilegal Menjamur
“Dulu kantor P4TKI itu dalam gedung di lantai III, dekat dengan tempat pemeriksaan paspor saat hendak bepergian keluar negeri. Tapi sekarang sejak dipindahkan, kantor P4TKI tak ada ubahnya dengan pos securyti dan tidak pernah ada petugas yang jaga mengontrol TKI yang mau berangkat keluar negeri maupun yang mau pulang melalui Batam," ungkap salah seorang supir taksi.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dan invetigasi tim AMJOI Group dibeberapa titik yang diduga dijadikan para bos penyalur TKI ilegal tempat penampungan sementara sebelum di berangkatkan keluar negeri antara lain, yakni di Komplek Ruko Mini Valley Park (milik inisial B dan MA) tanpa ada plang nama perusahaan penyalur jasa tenaga kerja Indonesia ( PJTKI). Komplek Palam Regency Batam Centre, ada 3 (tiga) lokasi tempat penampungan TKI (milik inisial SL, ITS dan BHR).
Parahnya lagi, informasi yang diperoleh bahwa para TKI ilegal tersebut diberangkatkan keluar negeri sering menggunakan modus visa Trevel.
GS salah seorang sumber menyebutkan bahwa pemberangkatan calon TKI keluar negeri sangat terkordinir yang mana telah melibatkan para tekong kapal, sehingga sulit untuk di brantas.
"Meskipun beberapa tahun yang lalu ketua DPD RI dari komite III bersama rombongan nya pernah melakukan kunjungan kerja dan membuat jadwal pertemuan dengan para pengusaha PJTKI di gedung Pemko Batam, kenyataannya tidak membuahkan hasil juga kan," cetusnya.
Hingga berita ini di unggah, pihak Imigrasi, P4TKI dan aparat keamanan belum berhasil dikonfirmasi. (tim)