Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap manajemen perusahaan yang telat membayar gaji mereka. Biasanya, mereka gajian tiap bulan tanggal 10. Namun hingga molor 2 hari, mereka tak kunjung gajian.
“Perusahaan menjanjikan akan membayar 30 persen dulu hari ini. Tapi ternyata tidak dibayar. Sisanya pada tanggal 20 Juni nanti. Tapi kebanyakan buruh keberatan dengan rencana itu,” jelas Ade (28), salah seorang buruh. .
Hal senada jug disampaikan Pendi (30), buruh lainnya. Ia menolak apabila upahnya dibayar dua kali. Sebab, dia dan rekan-rekannya tidak bisa menutup utang-utang mereka tepat waktu. Di samping itu, upah juga untuk biaya hidup sehari-hari, terlebih pada Ramadan ini.
“Kalau utang tak dibayar, bunganya kan bakal membengkak. Kami minta perusahaan secepatnya bayar hak kami,” cetusnya.
Pantauan dilapangan, para buruh membubarkan diri setelah mendapatkan pengarahan dari Muspika setempat, sekira pukul 14.00 WIB. Mereka membubarkan diri secara tertib dengan pengawalan kepolisian. Belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan terkait tuntutan karyawan tersebut.
red / sumber Poskota
