BATAM - Ketua umum Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Kelautan Kepulauan Riau Batam Indonesia (LSM-PLH-KKBI) Dola bersama seluruh pengurus daerah Kota Batam untuk merapatkan barisan pasca menjamurnya kerusakan lingkungan di wilayah pesisir laut di Kepulauan Riau khususnya Batam sekitarnya.
Rapat yang digelar di salah satu pondok restoran mini di bawah Jembatan I Barelang tersebut tak lain membahas program kerja kedepannya.
"Kita akan melakukan program penanaman 10 ribu pohon bakau di salah satu pulau yang sama sekali popularitas tumbuhan bakau di tempat tersebut yang saat ini sudah rusak parah," ujar Dola, Rabu (5/7/2017) usai melakukan rapat.
Menurut Dola, LSM PLH KKBI merupakan lembaga yang akan membantu pemerintah dalam memperhatikan dan meminimalisir kerusakan lingkungan hidup di pesisir laut kepulauan Riau khususnya Kota Batam.
"Selama ini, kita merasa Pemerintah Kota Batam kurang memperhatikan kehidupan dan kerusakan lingkungan dipesisir pantai. Karena hal itu berdampak pada masyarakat pesisir itu sendiri, yang mana mata pencarian masyarakat pesisir itu tak lain adalah nelayan," katanya.
Lanjut Dola, pihaknya juga akan rutin melakukan pemantauan disetiap kegiatan-kegiatan proyek yang dikerjakan pihak pengembang. Hal itu dilakukan untuk menjaga kerusakan lingkungan hidup yakni pohon bakau, terumbu karang dan juga pencemaran air laut.
"Kita sebagai masyarakat tempatan tidak ingin lingkungan kita dirusak oleh orang-orang yang memiliki kepentingan pribadi, dan kita siap menjadi garda terdepan untuk masyarakat pesisir," pungkasnya.
red/ tim