JAKARTA - Kabar pemtusan hubungan kerja (PHK) kembali datang dari Lego. Sebanyak 1.400 karyawannya terancam di PHK karena omzetnya terus mengalami penurunan. Hal itu terpaksa dilakukan setelah pertumbuhan usaha Lego tak lagi kencang seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah pegawai yang kena PHK itu sekitar 8% dari total karyawan yang bekerja di produsen mainan tersebut. Omzet perusahaan asal Denmark itu sudah terus turun dalam 13 tahun terakhir.
Pada awal tahun 2000-an, Lego harus berjuang keras melawan serbuan mainan elektronik dan video games. Untungnya, Lego bisa bangkit kembali melalui 'The Lego Movie' hingga kerja sama dengan Star Wars dan Disney Princess.
Lego juga melebarkan sayap dengan membuka pabrik di Meksiko, Hungaria, dan Denmark menambah jumlah pegawainya hingga 18.200 orang dari sebelumnya hanya 4.200 di 2007.
Namun aksi korporasinya itu belum bisa memulihkan omzetnya yang terus turun dari tahun ke tahun. Akhirnya, langkah PHK dipilih untuk efisiensi.
"Ada situasi rumit di perusahaan kami yang membuat kami sulit tumbuh. Untuk itu, kami berniat memulai kembali dari awal," kata Komisaris Lego, Jorgen Vig Knudstorp, dalam keterangan tertulis yang dikutip CNN, Kamis (7/9/20917).
Lego berharap bisa memperbaiki omzet dan labanya setelah menunjuk CEO baru, Niels Christiansen, yang akan mulai memimpin Oktober mendatang.
Tugas pertama Christiansen adalah meningkatkan penjualan di pasar utama Lego, yaitu Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Sementara China menjadi target pasar Lego berikutnya.
Juru bicara Lego belum mau menjawab PHK akan dilakukan ke pegawai di negara mana. Namun yang pasti proses PHK itu akan rampung sebelum akhir 2017.
Lego adalah perusahaan mainan ternama milik keluarga Kirk Kristiansen yang didirikan pada 1932.
Red.
sumber : Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar