SIMALUNGUN, Perdagangan - Kondisi Kota Perdagangan saat ini sungguh sangat memprihatinkan, setiap hari masyarakat selalu menghirup debu saat mobil-mobil truk melakukan aktivitas melintasi jalan.
Pantauan media ini, seluruh ruas jalan mengalami rusak parah sehingga tanah dan pasir naik kebadan jalan yang membuat aspal jalan tidak lagi kelihatan hitam. Akan tetapi kondisi seperti itu tidak membuka mata para pejabat terkait yang ada di pemkab Simalungun untuk mengajukannya ke Pemprov Sumut.
J Butar-butar salah satu warga yang setiap harinya melakukan aktivitas di pusat kota Perdagangan tepatnya dipersimpangan tiga PB kota Perdagangan mengaku resah akibat debu jalan yang setiap menitnya beterbangan saat mobil melintas.
"Wah, kalu kita ngak pakai masker jelas kita kena TBC nantinya. Lihat saja bagaimana debunya," ujar Butar-butar, Rabu(5/9/2017) siang.
Ia menyayangkan sikap pemerintah yang cuek dan tidak mau tau akan kerusakan badan jalan yang sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan. Karena menurut Butar-butar akibat kerusakan jalan tersebut badan jalan dipenuhi tanah dan pasir yang menimbulkan banyak debu.
"Kita setiap hari kerja disini bang, mau ngak mau kita harus menghirup debu inilah. Belum lagi saat anak sekolah pulang untuk mengambil angkutan, saya kasian pada mereka harus menghirup debu setiap hari, pastilah kesehatan mereka terganggu," ungkapnya.
Lala, seorang anak sekolah SMP yang ditemui awak media mengaku sudah biasa akan kondisi kota Perdagangan yang mana bila hujan datang jalan dipenuhi lumpur dan bila kemarau jalan dihujani debu.
"Kalau kondisi ini udah biasa om, trus mau gimana lagi. Kalau kita mau pulang harus dari sini mengambil angkot," katanya.
Lala pun berharap agar pemerintah mau memperbaiki jalan yang sudah rusak parah hingga seperti kubangan kerbau. "Ya permintaan kita, tolong jalannya diperbaiki agar kita ngak mengirup debu lagi," pintanya.
Hingga berita ini diunggah, Dinas terkaitbyakni PU Provinsi Sumatera Utara dan Pemkab Simalungun belum berhasil dikonfirmasi.
red./ Dani R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar