BATAM - Yosep.S dan A.Rahman sepertinya tidak main-main dalam memperjuangkan hak-haknya terkait masalah PHK yang dialaminya. Bahkan kedua buruh ini sampai menyurati Presiden dan Kementrian Tenaga Kerja RI di Jakarta.Tak hanya itu, kedua buruh ini juga melayangkan surat ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) kota Batam untuk mempertanyakan izin operasional dari Universal Shipmanajemen Pte Ltd yang mempekerjakan mereka di ponton pelabuhan Internasional Nongsa Pura Ferry Terminal.
"Kepada Bapak Presiden RI dan Pak Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kami telah mengirimkan surat. Tolong perhatikan dan tindaklanjuti pengaduan kami," Ungkap Yosep, Jumat(3/11/2017) siang di Batam Center.
Menurut Yosep, batas kesabarannya sudah habis terkait masalah PHK yang dialaminya. Bahkan informasi yang diterimanya dari petugas Hubinsyaker menyebutkan perusahaan Universal Shipmanajemen Pte Ltd tidak terdaftar di Batam, dan hal inilah yang membuat Yosep melayangkan surat tersebut.
"Saya mau kemana lagi, sedangkan Disnaker Batam saja mengaku tidak dapat menjangkau perusahaan tersebut." tuturnya.
"Saya pelajari kasus PHK pak Yosep sama seperti kasus PHK yang saya alami. Jadi bila proses yang saya lakukan melalui Disnaker Batam, maka apa yang dialami pak yosep itu juga yang nantinya saya alami. Maka saya mengambil tindakan mengikuti langkah yang diambil pak Yosep," jelasnya.
Sementara itu, Amy selaku yang dipercayakan oleh managemen Universal Shipmanajemen Pte Ltd untuk mengcover seluruh karyawan/tenaga kerja Indonesia di ponton Pelabuhan Internasional Nongsa Pura Verry Terminal dan di kapal pesiar yang berlabuh jangkar di laut OPL belum merespon pesan singkat Whatsapp awak media ini untuk dikonfirmasi.
red/don.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar