Kedatangan Komisi I DPRD Kota Batam ini untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) atas kapal tanker MV Seniha-S yang diduga akan dibawa kabur. Sementara kapal tanker tersebut merupakan barang sitaan Pengadilan Negeri Batam dalam kasus penunggakan pambayaran labuh jangkar.
"Ini perintah pak, Maaf bapak nggak bisa masuk dan silahkan menunggu pimpinan," ungkap salah salah satu security yang bertugas, pada rombongan anggota dewan tersebut.
Meski sempat terjadi adu argumen antara anggota Dewan dan security perusahaan galangan kapal itu. Sang security itupun tetap tidak menginzinkan anggota dewan itu untuk masuk.
"Kami ini datang untuk melakukan sidak kapal MV Seniha-S yang bermasalah," kata Budi Mardiyanto.
Ia pun menjelaskan, bahwa pihaknya lengkap membawa surat tugas jadi tidak ada alasan pihak manajemen melarang. "Kapal tersebut bernilai miliaran rupiah, jadi tidak ada alasan kami tidak bisa masuk," pungkasnya.
red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar