BATAM - Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahterah Indonesia (SBSI) Batam melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Pan Baruna dan PT Statmara Pratama yang beralamat di Kawasan Cammo Industrial Park Batam Center. Mereka menuntut agar perusahaan distributor Indofood tersebut membayarkan hak-haknya karyawan yangbdi PHK dan menjalankan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku bagi karyawan yang masih bekerja.
Dalam aksinya yang dimulai sejak pukul 08.00 Wib, pagi tadi, para buruh membawa spanduk yang bertuliskan 3 item tuntutan yakni :
1. Pembayaran pesangon karyawan yang di PHK.
2. Permanenkan Karyawan.
3. Pembayaran upah lembur karyawan.
Selain membawa berbagai spanduk dan bendera yang dipasang pada pintu pagar perusahaan. Para buruh juga membawa keranda mayat lalu ditaburi mie instan Pob Mie dan indomie yang sudah kadaluarsa. Setelah itu, para buruh juga mengantarkan keranda mayat tersebut ke dalam lokasi perusahaan tepatnya di depan pintu masuk gedung.
Tak sampai disitu, para buruh pun kemudian melakukan aksi mendeber-deber sepeda motornya keliling kawasan dengan knalpot racing yang membuat suana menjadi bising. Hal itu dilakukan karena pihak manajemen perusahaan terkesan tidak ada etikad baik untuk menemui mereka yang sudah 4 jam melakukan orasi.
Muhammad Kuswiran salah satu buruh yang sudah 13 tahun mengabdi diperusahaan tersebut mengaku, sistim kontrak kerja didalam perusahaan itu berulang-ulang.
Selain itu, kata Kuswiran. Selama bekerja sebagai marketing untuk memasarkan produk indofood seperti Pop Mie, Indomie dan teh perenjak, menajemen perusahaan juga melakukan intimidasi dengan membebankan semua barang yang tidak laku harus di bayar oleh marketing dengan memotong gaji.
"Kalau barang tidak laku, kami disuruh jualan di pasar Tos 3000 Jodoh tanpa di gaji. Dan bila barang itu tidak laku juga, kami yang disuruh membelinya," Ujarnya.
Atas penekanan itulah, Kuswiran pun memilih untuk mengundurkan diri. Akan tetapi hingga sampai saat ini perusahaan belum juga membayarkan uang jasa selama bekerja padanya.
"Bulan September saya mengundurkan diri. Tapi uang jasanya hingga saat ini belum ada diberikan, sementara saya disuruh buat surat permohonan. Dan karena itulah saya ikut unjuk rasa disini." tuturnya.
Taufik selaku manajer distributor Indofood Batam yang sedang tidak berada dikantornya tersebut belum bsrhasil dimintai keterangan, meskipun awak media ini sudah menghubuginya baik via telepon maupun pesan singkat.
Sementara itu, Kapolsek Batam Kota Kompol. Firdaus mengatakan pihaknya menurunkan kurang lebih 40 personil untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa, dan izin sesuai aturan biasa yaitu sampai pukul 17.00 Wib
"Kita disini hanya pengawalan saja. Dan sampai saat ini aksi teman-teman buruh berjalan damai. Aksi ini sudah yang kedua kali digelar," Kata Kapolsek, di ruang security perusahaan saat istirahat makan siang.
Ketika disinggung apakah dari pihak kepolisian sudah ada mendapat khabar dari pihak perusahaan terkait akan dilakukannya perundingan, Firdaus mengaku, hingga saa ini (pukul 11.30) pihaknya belum mendapat khabar dari manajemen, sebab pihak manajemen sedang ke Tanjung Pinang.
"Kalau izin aksi unjuk rasanya dua hari. Hari ini (Senin-red) dilakukan diperusahaan dan satu hari lagi besok yakni ke Disnaker Batam," cetusnya.
"Menurut informasi dari manajemen perusahaan. Sebelumnya sudah ada pertemuan, tapi belum ada kesepakatan." ungkapnya lagi.
Dan hingga saat ini diunggah, para buruh masih yang mendapat pengawalan dari pihak pihak kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi perusahaan.
red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar