"Aneh saja, setau saya setiap bangunan yang dibangun itu seharusnya memasangkan plang IMB pada proyek. Dan saya meragukan bangunan tersebut belum memenuhi syarat-syarat untuk mendirikan bangunan di kota Batam," Ungkap Tjakra, Jumat(29/12/2017) kemarin.
Ia pun mengaku sudah menemui manajemen Bank Mandiri yang di Nagoya untuk mempertanyakan terkait IMB bangunan tersebut, akan tetapi pihak Bank Mandiri melalui Imade mengaku pada dirinya bahwa IMB untuk bangunan arsip tersebut sedang dalam proses pengurusan, dan akan dipasangkan plang sebelum bangunan berdiri.
"Saat masih pemasangan pagar, saya sudah pernah tanyakan. Tapi herannya sampai sekarang bangunan hampir selesai, proyek itu belum juga dipasang plang IMB-nya. Ada apa ini," Ujarnya.
Tjakra pun menyebutkan akan menyurati Dinas Cipta Karya dan DPM PTSP kota Batam dan ditembuskan DPP LSM Garuda RI di Jakarta agar dilanjutkan ke Bank Mandiri pusat terkait tidak adanya plang IMB pada bangunan tersebut.
"Kita akan segera surati Dinas terkait, ada apa dengan bangunan tersebut dibangun tanpa plang IMB. Apakah hal ini diperbolehkan oleh pemerintah, kita minta keterbukaan publik pemerintah kota Batam dalam hal ini," pintanya.
Sementara Isop yang diduga penanggungjawab proyek pembangunan gedung dokumen Bank Mandiri tersebut ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat untuk bertemu terkait tidak adanya papan IMB di lokasi bangunan proyek tidak merespon.
Sebelumnya, Agus selaku Kasi perizinan Pembangunan Dinas Cipta Karya Kota Batam saat dikonfirmasi melalui telepon menyarankan awak media ini untuk konfirmasi ke DPM PTSP Kota Batam.
"Langsung saja ke DPM-PTSP Kota Batam ya, itu bukan wewenang kita," Ujarnya singkat, beberapa hari lalu.
Hingga berita ini diunggah, manajemen Bank Mandiri belum dikonfirmasi.
red/don.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar