JAKARTA - Kinerja Presiden RI Joko Widodo sungguh sangat luar biasa, sebab di awal pemerintahannya, Jokowi akan fokus pada pembangunan infrastruktur selama lima tahun berkuasa, untuk mengejar ketertinggalan dan pemerataan kesejahteraan di Indonesia. Dan hal itu telah diperlihatkannya bagi masyarakat Indonesia.
Kehebatan Jokowi, selain membangun proyek baru, Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan proyek yang mangkrak saban tahun. Presiden mengatakan hambatan pembangunan proyek yang mangkrak bertahun-tahun kadang-kadang bisa diselesaikan dengan cepat dalam waktu lima menit.
"Kalau berkenaan lahan milik TNI, misalnya, tinggal telepon Panglima TNI. Kalau berkenaan dengan hutan, telepon Menteri Kehutanan," ucap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengakui persoalan pembebasan lahan kini menjadi satu penghambat utama penyelesaian pekerjaan proyek. Namun, dengan koordinasi dan komunikasi yang baik, banyak masalah pembangunan yang terselesaikan dengan cepat.
"Untuk itulah saya sering turun ke lapangan. Untuk melihat kemajuan pekerjaan dan mengetahui masalah yang terjadi," jelas presiden.
Salah satu proyek yang sukses terealisasi setalah bertahun mangkrak ialah kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Peresmian itu setelah menunggu sekitar 29 tahun karena terkendala pembebasan lahan.
"Bicara Mandalika sudah hampir 29 tahun tidak rampung, karena urusan pembebasan tanah atau lahan," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan permasalahan sengketa lahan yang berlarut-larut menjadi penyebab utama kaburnya investor yang ingin menanamkan modal di daerah tersebut.
Hal ini, katanya, juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. Permasalahan sengketa lahan, lanjut Presiden Jokowi, berkutat kepada selembar kertas, yakni payung hukum untuk pembebasan lahan yang tidak ada karena takut semua.
"Gubernur takut, bupati takut. Saya rapatkan di istana, keluar inpres setelah itu tidak ada dua bulan setelah itu bayar dan lancar," jelasnya.
Proyek lain yang beroperasi setelah puluhan tahun mangkrak ialah Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Jalan tol ini tercatat sempat mangkrak selama 21 tahun. Dengan diresmikannya jalan tol tersebut, presiden meyakini akan mengurangi kemacetan yang telah bertahun-tahun ada. Nantinya, lanjut presiden, pembangunan jalan tol ini akan diteruskan ke Tambun (Bekasi).
"Nanti akan diteruskan sehingga akses dari Jakarta menuju ke Bekasi itu akan semakin lancar," kata Presiden Jokowi.
Presiden meminta agar pembangunan ruas jalan tol Becakayu yang belum dilakukan segera diteruskan. Soal pembebasan tanah, presiden optimistis akan selesai, sebagaimana ruas jalan Seksi 1B dan 1C, yang dulu juga tidak ada. "Saya kira kita jalan terus. Percayalah, kita ikuti terus ini. Dulu pada enggak percaya 3 tahun yang lalu bahwa ini rampung, kan rampung kan sudah," ujar presiden.
Tol lain yang selesai di 2017 ialah Bocimi seksi I. Presiden Jokowi menuturkan, tol Bocimi Ciawi-Cigombong ini mulai dibangun sejak tahun 1997. Namun karena terkendala pembebasan lahan dan sejumlah persoalan lain maka tol tersebut mangkrak. Presiden Jokowi memastikan, tol Bocimi Ciawi-Cigombong akan rampung tahun ini. "Ya selesai (tahun ini)," tegasnya.
Di tahun 2018, mantan Wali Kota Solo ini memastikan pembangunan Tol Ciawi-Cigombong masuk seksi II. Pembangunan tol ini harus dikebut agar bisa mengurangi kemacetan Bogor-Sukabumi dan Ciawi-Sukabumi.
"(Tol) Ini memang sangat diperlukan sekali, karena kemacetan yang dari Bogor-Sukabumi, Ciawi-Sukabumi parah sekali. Saya pernah merasakan," ujar Presiden Jokowi.
Sumber Merdeka.com. (red.)
Post Top Ad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar