Ketika ditanya wartawan alasan dia menitikkan air mata saat berdialog dan menyapa kaum buruh, Khofifah menyebut bahwa hal itu sebenarnya cukup lumrah. Para buruh pun, khususnya kaum hawa, kata Khofifah, juga banyak yang meneteskan air mata.
“Tetesan air mata mereka itu menjadikan saya luluh. Tanpa saya komunikasi, sesungguhnya itu punya banyak makna. Hati kita kemudian bersambung, mudah-mudahan itu menjadi doa buat saya. Sebab doanya itu luar biasa, coba kalau Anda semua maju Pilgub atau calon bupati, coba temui mereka, tentu akan mendapat doa. Dari doa ini, mudah-mudahan dikabulkan oleh Allah,” ujar Khofifah kepada para wartawan.
Sebelum berkunjung ke PT Sumber Mas Indah Plywood yang bergerak di bidang perkayuan, Khofifah mengaku juga menyambangi PT HM Sampoerna yang berada di Kawasan Rungkut Industri, Surabaya.
“Kebetulan tadi sebelum ke sini, saya juga sempat ke Sampoerna, kebetulan karyawannya 95 persen adalah perempuan. Rata-rata karyawan perempuan ini tulang punggung ekonomi keluarga, menjadi penting untuk kita cerita bagaimana supaya kita bisa menghentikan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), yang biasanya muncul kalau perempuan tidak punya bargaining position (posisi tawar),” terangnya.
Tidak kuatnya posisi daya tawar perempuan dalam kelurga, kata Khofifah, lebih karena mereka tidak mempunyai pendapatan sendiri. Mereka sebatas mengandalkan pemasukan dari suami.
“Ini penting, supaya perempuan mendapatkan posisi egaliter realisme di dalam keluarga. Posisi ini terbangun, biasanya jika perempuan itu memiliki bargaining position yang bagus. Artinya, kalau dia terdidik, punya income, dan harus sehat. Nah, format-format seperti ini menjadi prakondisi bangunan kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan,” beber pasangan calon nomor urut satu dalam Pilkada Jatim 2018 ini.
Salah satu karyawan PT Sumber Mas Indah Plywood, Rini (38) mengaku senang tempat kerjanya dikunjungi Khofifah. Rini berharap, hasil tanya jawab singkat dengan para buruh dapat ditindaklanjuti saat Khofifah terpilih menjadi gubernur.
“Semoga saja Ibu Khofifah akan mampu memperjuangkan nasib para buruh, terlebih kaum wanita yang bekerja. Saya juga berharap, nasib para wanita juga mendapat perhatian lebih, hingga tidak lagi banyak kasus KDRT,” tutur Rini.
sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar