gbr Ilustrasi/net. |
Saidi merupakan salah satu buruh rumah makan di kota Bogor, Ia memiliki putri pertamanya sedang mengalami sakit kebocoran jantung dan membutuhkan biaya besar.
Ironisnya, ditengah cobaan itu Saidi harus rela menerima di PHK dari tempatnya bekerja karena harus izin berkali-kali demi mengurus dan kesembuhan putrinya.
Menurut pengakuan Saidi, dirinya sudah tidak ada biaya lagi sejak dua minggu lalu. Uangnya semua untuk kebutuhan berobat anak.
"Memang pakai BPJS, tapi kan tidak semua biaya ter-cover. Misalnya alat-alat mesin, cek laboratorium, kemarin juga top up Rp1.400.000, long line, dan transfusi,” imbuh pria asal Gang Kembang RT 004/009, Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara itu.
Lanjutnya lagi, “Anak saya harus segera dioperasi di RS Cipto. Kalau kondisinya stabil harus segera dioperasi.” katanya.
Berdasar hasil analisis dokter Anastasia mengalami kebocoran jantung sebesar lima milimeter.
Saidi pun terpaksa mengutang ke rekan terdekatnya untuk akomodasi perawatan anak yang tidak ditanggung BPJS.
Saidi pun terpaksa mengutang ke rekan terdekatnya untuk akomodasi perawatan anak yang tidak ditanggung BPJS.
Sumber: Radar Bogor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar