BATAM - Muhammad Jefri Simanjuntak menyebutkan sudah beberapa tahun terakhir pihaknya tak pernah mendapat laporan secara rinci terkait keuangan BUMD. Bahkan direkturnya jarang datang. Kebanyakan diwakili, tahu-tahu dapat informasi ada piutang.
"Mereka selalu bilang, masih mampu membayar target yang ditetapkan pemerintah untuk penyetoran. Ternyata wali kota bilang ada piutang," kata Jeffry di DPRD Kota Batam, saat dimintai tanggapannya, Rabu (05/09/2018).
Tak hanya piutang, kabarnya BUMD juga memiliki utang. Hal inipun dinilainya menjadi polemik. Sebab di satu sisi, karena ada utang-piutang tersebut, jabatan direktur BUMD Batam, Hari Basuki diperpanjang.
Mestinya masa jabatan Hari sudah berakhir September ini.
Dengan perpanjangan masa tugas itupun, Jeffry pesimistis utang-piutang BUMD akan selesai. Lantaran masih menggunakan pola kerja lama.
"Sebenarnya wali kota tidak perlu takut mengganti direksi BUMD. Kan yang baru memiliki target dan memiliki visi dan misi. Kita berikanlah direksi baru waktu menyelesaikan utang-piutang kinerja lama," katanya sembari menyebut dalam hal ini, Pemerintah Kota Batam sebagai pemegang saham di BUMD.
Justru, jika posisi Hari tetap dipertahankan, Jeffry menjadi bingung. Apalagi sejak kali pertama BUMD dibentuk, posisi direktur memang tak pernah lepas dari Hari.
DPRDpun lanjutnya, sudah beberapa tahun ini menyuarakan agar direktur BUMD diganti. Namun hingga saat ini tak pernah terealisasi.
"Saya dan DPRD Batam sangat menyesalkan keputusan wali kota. Pemerintah sebagai pemegang saham, mestinya bisa memberikan keputusan terkait hal ini," kata Jeffry.
(sumber Tribun Batam.com)
(sumber Tribun Batam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar