Gbr Ilustrasi/net. |
Janji tersebut diungkapkannya di hadapan puluhan perwakilan buruh dari sejumlah serikat pekerja saat beraudensi di Kantor Bupati Bandung Barat, Selasa (2/10/2018).
“Saya ingin ada rumah murah untuk buruh, karena mayoritas buruh di KBB itu masih ngontrak. Artinya, mereka belum memiliki rumah sendiri. Dengan program ini diharapkan bisa membantu mereka supaya dapat rumah sendiri dengan cara menyicil," ujar Aa Umbara.
Aa mengatakan, buruh bisa mendapatkan perumahan murah dengan cicilan per bulan tidak lebih dari Rp600-700 ribu. Bahkan, pihaknya tengah mengupayakan agar tidak ada uang muka untuk mendapatkan unit rumah tersebut.
“Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa investor termasuk Perumnas. Intinya bagaimana caranya agar kaum buruh ini bisa memiliki rumah sendiri," ujarnya.
Aa menjelaskan, program rumah bagi buruh ini sebagai bentuk keberpihakan Pemerintah terhadap buruh mayoritas masih belum memiliki tempat tinggal secara menetap. Pemkab Bandung Barat menargetkan pembangunan 20 ribu rumah.
"Untuk tahap pertama bisa dibangun 10 ribu rumah pada akhir tahun 2019. Lokasinya antara di Kecamatan Padalarang dan Cipatat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin mengatakan, akan segera menginventarisir jumlah buruh yang belum memiliki rumah.
"Termasuk berkoordinasi dengan Apindo dan BPS sebagai mitra pemerintah untuk merealisasikan program rumah murah ini," kata Iing.
Di tempat yang sama, Ketua DPC SPN KBB, Budiman menyambut baik program rumah murah bagi buruh ini. Program ini merupakan bagian dari kontrak politik antara serikat buruh dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur) pada Pilkada KBB beberapa waktu lalu.
"Itu kontrak politik yang sudah disepakati, kami menunggu realisasi dari program tersebut," katanya.
Sumber :RMOL.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar