Sekda Provinsi Kepri Saat Berbicara di Workshop/Gambar Istimewa |
BATAM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri sangat berkomitmen dalam penyediaan air minum dan sanitasi. Mewakili Pemprov Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Arif Fadillah menegaskan, Malah komitmen itu dituangkan langsung dalam RPJMD 2016-2021.
Hal ini dikatakan Arif saat menghadiri Workshop Singkronisasi Rencana Kerja Tahunan Bidang Air Minum dah Penyehatan Lingkungan, di Best Western Hotel Panbil, Batam, Selasa, 9 Oktober 2018.
“Target kita seluruh rumah tangga memiliki akses air minum yang memadai. Tidak hanya terpenuhi, tapi memenuhi empat K, yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas dan keterjangkauan,” ujar Arif.
Workshop ini diikuti utusan 15 provinsi dan 185 kabupaten wilayah Sumatera dan Jawa. Tampak hadir Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Diah Indrajati. Hadir juga Kadis Kominfo Kepri Zulhendri dan Karo Pembangunan Aries Fharinadi.
Keterjangkauan air minum dan sanitasi ini bagian dari program Pamsimas. Pada Pamsimas II, ada 92 desa yang mendapatkannya. Pada Pamsimas III, ada 65 desa di Kepri yang menjadi target.
Pamsimas, merupakan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat. Ini adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.
Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban.
“Semoga Pusat mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk Kepri,” kata Sekda.
Pada kesempatan itu, Arif mempromosikan wisata di Kepri, khususnya Batam kepada seribuan peserta. Kata Arif, di sela Workshop, yang akan berakhir Kamis (11/10), silam menikmati pesona wisata di Batam. Ada kuliner yang menggugah lidah, belanja yang murah.
“Habiskan isi dompet di sini. Belanja di sini murah. Orang Singapura dan Malaysia pun belanja di sini tiap akhir pekan,” kata Arif berpromosi.
Dalam pada itu, Dirjen Bangda Diah Indrajati mengatakan untuk keberlanjutan program ini, partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Karena, kalau fasilitas terus dibangun, tapi partisipasi masyarakat tidak berubah, sangat disayangkan.
Sumber : humas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar