BATAM - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menegaskan bahwa ex officio Walikota Batam sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera diterapkan. Hal ini disampaikan Jusuf Kalla usai menghadiri peluncuran ekspor perdana smarthome router di PT Sat Nusapersada Batam, Sabtu (2/2/2019).
“Akan segera kita terapkan. Iya la, harus satu policy, satu kebijakan, jangan dua kebijakan. Pemerintah daerah dab otoritas jadi satu, tentu kebijakannya satu,” kata Wakil Presiden menjawab pertanyaan wartawan.
Pada sambutan peluncuran produk, Jusuf Kalla mengatakan free trade zone (FTZ) atau kawasan perdagangan bebas sudah tidak penting lagi. Karena hampir semua wilayah di Indonesia sudah FTZ. Karena adanya perjanjian Asia Free Trade Area (AFTA), perjanjian kerja sama dengan China, Jepang, dan Australia.
Batam dua puluh tahun lalu, sambung Jusuf Kalla, berbeda sekali dengan yang sekarang. Dulu persaingannya luar biasa. Bea masuk dulu di Batam nol, di daerah lain 20 (persen). Sekarang Jakarta nol, di Batam nol.
Menurutnya penghapusan dualisme di Batam perlu untuk menciptakan Batam yang lebih efisien. Sehingga mampu kembali bersaing dengan daerah lain.
“Sekarang persaingan lebih riil, bagaimana produksi lebih murah, lebih cepat. Batam didesain untuk itu. Kenapa kita mengharmonisasikan Batam ini sesuai dengan keputusan pemerintah, tidak lagi dualisme. Agar Batam lebih efisien. Kalau tidak efisien akan kalah dengan Karawang, Tangerang. Karena mereka juga mempunyai fasilitas yang hampir sama,” sebutnya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Sat Nusapersada Abidin menyampaikan beberapa keluhan dalam menjalankan usaha di Batam. Di antaranya adalah mahalnya biaya transportasi kontainer antara Singapura-Batam.
“Contoh pengiriman 20 feet, perjalan 3 jam, 470 dolar Amerika (USD). Kita bandingkan Jakarta-Singapura, 250 USD, perjalanan tiga hari. Artinya Batam lebih mahal 88 persen. Ini sangat menghambat pengusaha,” kata Abidin.
Keluhan tersebut langsung dijawab Jusuf Kalla dengan inspeksi langsung ke pelabuhan Batuampar. Bersama rombongan ia melihat kondisi pelabuhan kontainer tersebut sebelum bertolak dari Batam.
“Nanti saya mau lihat ke pelabuhan, ini ada apa. Saya akan minta Menteri Perhubungan lihat ke sini, untuk mengecek ini,” sebutnya.
( humas )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar