MALUKU - Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan Pemerintah Kota Ambon akan mengirimkan 50 tenaga kerja ke Australia. Pengiriman tenaga kerja ini sebagai bentuk kerjasama antara Pemkot Ambon dan Australia. Selasa (26/3/2019) kemarin.
Walikota menyebutkan, 50 tenaga kerja yang akan dikirimkan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah Australia. Persyaratan tersebut yakni harus memahami kultur atau budaya Australia dan memenuhi standar bahasa Inggris.
Lanjutnya lagi, untuk memenuhi standar bahasa Inggris yang ditentukan oleh Australia, Pemkot Ambon bekerjasama dengan salah satu lembaga bahasa yang akreditasnya dibawah Australia.
“Dan tenaga kerja yang paling dibutuhkan di Australia antara lain tenaga kerja di bidang kesehatan bisa untuk orang jompo, bisa juga untuk baby sister, dan asisten rumah tangga,” tuturnya.
Ia menambahkan, awalnya pihak Australia hanya memberikan kuota 25 orang. Namun saat kunjungan Global Labour Solution (GLS) di Ambon, ditambah lagi kuota 25 orang sehingga total menjadi 50 orang tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Kita sudah membuat perencanaan untuk membuat itu dengan menyiapkan 25 orang, kalau sudah oke nanti kita kirim tahun ini kita persiapkan 25 orang ternyata pada waktu kunjungan Mr. Tery dan ibu Linda ke Ambon, mereka sangat terkesan lalu mereka memutuskan untuk menambah 25 tenaga lagi,” tambahnya.
Walikota juga mengatakan Pemkot Ambon telah membuka pendaftaran, dan sudah ada 80 tenaga kerja yang mendaftarkan diri. Ini karena gaji yang ditawarkan sangat besar mencapai Rp. 600-700 juta pertahunnya.
“Kita sudah mau membuka pendaftaran dan sampai dengan hari ini sudah 80 orang yang mendaftar bukan saja dari Ambon tapi ada juga dari Jakarta, Surabaya bahkan ada beberapa pegawai negeri sipil juga mau mengundurkan diri untuk mengikuti program ini,” katanya.
Untuk pengiriman tenaga kerja ke Australia, menurut Walikota, akan dilakukan secara bertahap sehingga tenaga kerja yang sudah memenuhi standar dan kriteria yang dibutuhkan akan segera dikirimkan walaupun belum sampai 50 orang. “Kita akan kirim tenaga ini secara bertahap, tidak dikirim langsung. Jika sudah memenuhi persyaratan langsung dikirim,,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar