TANJUNG PINANG - Wakil Walikota Tanjungpinang, Rahma mengajak seluruh media bersinergi bergandeng tangan membangun Kota Tanjungpinang.
Hal itu disampaikan di sela-sela kunjungannya dalam rangka memantau kesiapan perpindahan kantor Diskominfo ke Senggarang, di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang Km 5, Jumat, (1/3/2019).
“Tentu ini langkah awal yang cukup baik bijaksana dan arif, sehingga mari bersinergi bergandeng tangan membangun Kota Tanjungpinang,” ujar Rahma.
Rahma menambahkan, media sebagai corong terdepan tentu memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Untuk itu segala sesuatu yang dilakukan pemerintah harus diketahui masyarakat.
“Jadi, nanti dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) ini tentu kita saling back up,” tuturnya.
Disinggung soal surat edaran dari Dinas Kominfo Kota Tanjungpinang terkait syarat untuk kerjasama pemko dengan media, ia mengatakan segala sesuatu yang dilakukan tentunya harus mengedepankan dan memenuhi syarat ketentuan yang diatur dalam aturan pemerintah.
“Pada prinsipnya segala sesuatunya harus memenuhi syarat ketentuan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan,” jawab Rahma.
“Disatu sisi, semua media harus mempersiapkan segala sesuatunya. Media harus bisa tunjukkan keabsahannya secara legal,” sambungnya.
Ia menambahkan, hari ini semua sama karena ada aturannya masing-masing. Oleh karena itu, dalam mengelola pemerintahanpun tentunya harus ada pertanggungjawaban kepada negara maupun kepada penegak hukum.
“Kita hari ini sama. Saya yakin kita ada di sini semua karna ada aturannya masing-masing,” ujarnya.
Lebihlanjut Rahma mencontohkan saat pencalonan dirinya sebagai wakil kepala daerah juga merupakan karena ada aturan dan syarat-syarat yang harus dipenuhinya.
“Saya juga sebagai Wakil Kepala Daerah tentu selalu berbuat itu atas dasar hukum dan ketentuan yang berlaku pak. Terpilihnya saya saja pake aturan lewat KPU. Walaupun saya bilang benar kalau undang-undang bilang tak benar saya harus patuh pak,” katanya.
Rahma menepis, pemerintahannya bermaksud untuk memperkecil ruang lingkup media dengan aturan yang dibuat, tetapi aturan dibuat justru menyelamatkan semua pihak.
“Maaf, sedikitpun kita tidak ada niat untuk memasung kebebasan pers,” kata Rahma.
Bahkan, kata Dia, pemerintah sangat terbantu dengan kehadiran media, baik cetak maupun media online.
“Justru saya sangat terbantu dengan adanya media Online, saya duduk-duduk cantik aja sudah masuk informasi lewat berita,” sambungnya.
Namun, sebagai autokritik tentunya penyampaian informasi harus berimbang. Apa yang disampaikan mestinya itu jugalah yang diberitakan.
Bahkan ia mendukung, jika dalam pemerintahannya terdapat hal-hal yang mau dikritik, silahkan dikritik tapi seyogianya lakukan kritik yang konstruktif atau membangun.
Oleh karena itu, kata Dia, Pemerintahannya yang baru menjabat 5 bulan 4 hari ini akan membangun komunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemko dengan kekeluargaan.
Selain itu, sambungnya, semua ASN di Pemko itu harus sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
“Kita semua yang ada di Pemko bersama-sama untuk mencari suatu perubahan termasuk untuk para media yang ada di Tanjungpinang,” tutupnya.
(humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar