BUKITTINGGI - Relawan demokrasi Pemilu tahun 2019 bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi menggelar Sosialisasi Pemilu 2019 Kepada Pekerja Proyek Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi, di areal proyek setempat Jumat (15/3/2019) yang diikuti ratusan pekerja proyek. Sebagai pemateri Ketua KPU Kota Bukittinggi, Benni Aziz.
Ketua KPU Kota Bukittinggi Benni Aziz, Sabtu (16/3/2019) menjelaskan, proyek pembangunan Pasar Atas melibatkan ratusan pekerja yang berasal dari berbagai daerah dari Sumatera Barat dan Pulau Jawa, mereka bisa pindah memilih pada pemilu 2019 ini dilatarbelakangi alasan di luar domisilinya. Dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E) seluruh pekerja itu difasilitasi untuk pindah memilih dan menyalurkan hak pilihnya di Kota Bukittinggi.
Disebutkan Benni Aziz, pihaknya minta secara kolektif diberikan data pribadi, oleh karena setiap pekerja proyek Pasar Atas yang tinggal di mess tersebar di Kota Bukittinggi.
"KPU Kota Bukittinggi melakukan pendataan, apakah mereka terdaftar sebagai DPT dan TPS tempat asal, mereka diakomodir untuk pindah memilih di daerah ini sehingga dituangkan dalam form A5 pada 17 April mendatang," katanya.
Dengan solusi yang ditawarkan penyelenggara pemilu tentu efisiensi waktu dan proses dapat dimaksimalkan, secara tehnisnya KPU menempatkan para pekeja ini di TPS yang berdekatan dengan messnya agar memudahkan mereka dalam menuju TPS.
"Kita akomodir penuh hak pilih para pekerja proyek pembangunan pasar atas, mereka bisa pindah memilih dengan alasan mereka bekerja di luar domisili, itu kita jamin. Kita akomodir untuk mendapatkan form A5 hingga mereka kita tempatkan memilih di TPS dekat messnya," ucap Benni Aziz.
Sedangkan Andi Tilaza selaku HSE Proyek Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi menyebutkan pihaknya mengapresiasi penuh upaya KPU Kota Bukittinggi untuk memfasilitasi hak pilih para pekerja dalam mensukseskan pemilu serentak tahun 2019.
Dijelaskannya, pada saat ini terdata 350 pekerja yang sedang bekerja pada proyek pembangunan pasar atas, dari angka itu 70 persen berasal dari daerah di pulau Jawa, 20 persen dari pulau Sumatera dan 10 persen dari Sumatera Barat sendiri.
Ketika pemungutan suara 17 April mendatang, seluruh aktivitas pengerjaan proyek di hentikan, dan pekerja diliburkan hingga pukul 14.00 wib. Jelas Andi Tilaza, ketika Rabu 17 April 2019 kegiatan para buruh dihentikan untuk beberapa selang waktu.
"Hak sebagai warga negara harus disalurkan dalam pesta demokrasi, kebetulan banyak para pekerja yang bertanya bagaimana cara mendaftar untuk memilih ketika pemilu nanti, kita kerjasama dengan KPU Kota Bukittinggi untuk diberikan sosialisasi dan diakomodir hingga berhasil pindah memilih," ungkap Andi Tilaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar