CIREBON - Pada era revolusi industri 4.0 kemungkinan besar mesin-mesin otomatis akan menggantikan manusia. Menanggapi hal itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia(KSPSI), Andi Gani Nena Wea, memastikan, revolusi industri 4.0 tidak akan mengurangi peluang kerja buruh.
Karenanya, pihaknya semakin intens menggelar berbagai macam pelatihan internal.
Agar seluruh anggota KSPSI siap berkompetensi dan beradaptasi dalam revolusi industri 4.0.
"Pelatihan tentunya berbasis teknologi dan digital agar anggota kami juga punya keahlian juga," kata Andi Gani Nena Wea saat ditemui di Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (22/3/2019).
Ia mengakui, buruh di Indonesia belum 100 persen siap menghadapi revolusi industri 4.0.
Pihaknya juga mengharapkan peran pemerintah agar para buruh tidak kehilangan pekerjaannya.
Andi juga menekankan agar pemerintah membuat regulasi ketat dalammenghadapi revolusi industri 4.0.
"Jangan sampai revolusi industri 4.0 disetujui tapi buruh yang jadi korban," ujar Andi Gani Nena Wea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar