TANJUNGPINANG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) Kota Tanjungpinang, menyiapkan sarung tangan dan masker untuk karyawan yang bertugas di lapangan dan pelabuhan sebagai upaya pencegahan terhadap virus cacar monyet (monkeypox).
“Mencegah penyakit atau virus monkeypox, BUMD Kota Tanjungpinang menyiapkan sarung tangan dan masker untuk petugas BUMD di lapangan,” kata HRD BUMD Tanjungpinang Fasya Revanda, Senin (20/5/2019).
BUMD juga menyediakan cairan pembersih tangan (sanitizer) di pelabuhan keberangkatan kapal. Pembersih tangan ini bisa digunakan untuk umum bukan hanya petugas.
“Masyarakat juga dapat menggunakannya,” tutur Fasya.
Fasya mengungkapkan, karyawan yang bertugas di pelabuhan keberangkatan kapal (Sri Bintan Pura) berjumlah 8 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 3 perempuan.
Karyawan BUMD juga diberikan multivitamin agar tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa.
“Kita juga menyimpan perlindungan kesehatan seperti itu untuk petugas Pelindo,” tutur Fasya.
Pencegahan ini tidak hanya dilakukan terhadap petugas BUMD yang ada di pelabuhan saja.
“Bandara RHF petugas juga kita berikan,” ucap Fasya.
Semua itu, sambungnya, atas dasar inisiatif BUMD yang peduli dengan kesehatan karyawannya.
“Inisiatif kita sendiri yang sangat peduli dengan kesehatan para petugas di lapangan,” tegas Fasya.
Selain itu, BUMD juga menyediakan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi dan hal-hal lainnya pada saat mudik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang Rustam, menegaskan sampai saat ini belum ada kasus cacar monyet yang teridentifikasi di Kota Tanjungpinang.
Dia menjelaskan ada beberapa kriteria untuk menduga sebagai kasus cacar monyet.
Kata Rustam sekurang kurangnya ada demam, sakit kepala yang sangat, pembengkakan kelenjar limfa dan ruam disertai lepuh.
“Dan yang paling penting ada riwayat perjalanan dalam 2 minggu- 3 minggu terakhir dari negara yang sedang berjangkit kasus cacar monyet,” katanya.
Rustam menegaskan, jika ada pasien dengan kondisi tersebut silahkan dibawa ke puskesmas terdekat atau rumah sakit.
“Hubungi saya atau bidang pengendalian penyakit di Dinkes jika ditemukan,” tutupnya.
Informasi tambahan mengenal penyakit cacar monyet (monkeypox).
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus dan ditularkan kepada manusia melalui kontak dengan hewan terinfeksi, seperti primata, tikus atau hewan pengerat lain.
Penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi melalui percikan air ludah, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.
Komplikasi cacar monyet:
Seseorang yang diduga terindikasi cacar monyet mengalami gejala sebagai berikut:
1. Infeksi bakteri pada luka.
2. Infeksi paru (pneumonia).
3. Gangguan pernapasan.
4. Infeksi mata.
5. Kebutaan.
6. Radang otak (ensefalitis).
7. Pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian dengan persentase 1% sampai 10%.
1. Infeksi bakteri pada luka.
2. Infeksi paru (pneumonia).
3. Gangguan pernapasan.
4. Infeksi mata.
5. Kebutaan.
6. Radang otak (ensefalitis).
7. Pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian dengan persentase 1% sampai 10%.
Pencegahan cacar monyet:
1. Pola hidup bersih dan sehat.
2. Cuci tangan sebelum makan. atau setelah kontak dengan hewan.
3. Masak makanan, khususnya produk daging hingga matang.
4. Membatasi kontak fisik dengan orang yang dicurigai menderita cacar monyet.
5. Vaksinasi sebelum melakukan destinasi perjalanan.
6. Bila menemukan gejala, segera periksakan ke dokter.
2. Cuci tangan sebelum makan. atau setelah kontak dengan hewan.
3. Masak makanan, khususnya produk daging hingga matang.
4. Membatasi kontak fisik dengan orang yang dicurigai menderita cacar monyet.
5. Vaksinasi sebelum melakukan destinasi perjalanan.
6. Bila menemukan gejala, segera periksakan ke dokter.
(Sumber : http://lintaskepri.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar