TANJUNGPINANG – Walikota Tanjungpinang Syahrul, menanggapi santai soal wacana pemekaran dua kecamatan di Tanjungpinang yang dikritik oleh salah satu anggota DPRD setempat.
“Setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pasti akan mendapatkan tantangan. Jadi itu hal biasa,” kata Walikota Tanjungpinang Syahrul usai menghadiri acara pelepasan jemaah calon haji, Senin (22/7/2019).
Syahrul menambahkan, nabi saja dalam berjuang ada tantangan. Selain itu, kata dia, bila nantinya wacana ini memiliki tantangan besar akan ditunda.
“Ayah hanya meneruskan wacana ini. Lihatlah dokumen 2010 waktu masih masa bu Tatik, wacana pemekaran ini sudah ada dan pada 2013 kita perbaiki dokumen itu namun belum juga dapat terealisasi pemekaran. Tahun ini kita coba lagi,” ungkapnya.
Syahrul menjelaskan, wacana pemekaran kecamatan sudah ketiga kalinya dicoba. Ia juga membeberkan bahwasanya pemerintah kota belum berunding dan membahas hal ini dengan dewan.
“Karena ini masih wacana, dan yang memutuskan apakah terealisasi atau tidak dewan juga Mereka yang mengetok palu,” ungkapnya.
Sebelumnya Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang Ade Angga, menilai terlalu dini Pemerintah Kota Tanjungpinang mewacanakan pemekaran kecamatan.
“Pemerintah Kota Tanjungpinang terlalu dini dan terlalu pagi mewacanakan pemekaran kecamatan,” tegasnya, Jumat lalu.
Angga menyarankan lebih baik Pemko Tanjungpinang mengatasi terlebih dulu permasalahan anak tidak dapat tertampung di sekolah.
Pemerintah setempat juga diminta menjelaskan kepada masyarakat tentang road map sekolah-sekolah yang dibutuhkan kedepan.
“Wacana seperti Ruang Kelas Baru (RKB) lebih penting ketimbang memberikan wacana yang masih prematur terkait pemekaran kecamatan dan kelurahan,” tegas Angga lagi.
Selain itu, lanjutnya, naskah akademis terkait pemekaran juga harus direview karena perlu skala prioritas penganggaran.
“Seharusnya wacana pemekaran ini juga harus dibicarakan dahulu dengan DPRD, karena kita bicara tentang konsekuensi anggaran,” tambah Angga.
“Belum lagi matang secara naskah akademis dan belum juga di bicarakan bersama DPRD, tapi tiba-tiba sudah diwacanakan, ini yang membuat kita terkejut,” katanya lagi.
Angga menyebut sampai saat ini belum pernah terjadi pembahasan antara Pemko dengan DPRD Tanjungpinang mengenai pemekaran dua kecamatan yakni Tanjungpinang Timur dan Bukit Bestari.
“Belum pernah sama sekali pembahasan mengenai pemekaran kecamatan antara Pemko dengan DPRD Kota Tanjungpinang,” tutupnya.
(Sumber : http://lintaskepri.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar