BATAM - Peminat jaringan distribusi gas bumi (jargas) di Kota Batam cukup banyak. Sales Area Head PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam, Wendi Purwanto mengatakan masyarakat yang mendaftar program jargas ini sudah mencapai 18.000 kepala keluarga.
“Yang mengajukan banyak, sudah 18.000-an. Tapi yang sudah didata baru sekitar 2.000. Di antaranya di Perumahan Cipta Asri, Batuaji,” kata Wendi di Batam Centre, Rabu (31/7/2019).
Tahun depan, kata Wendi, PGN mendapat penugasan jargas dari Kementerian ESDM sebanyak 293.533 sambungan rumah (SR). Jumlah ini tersebar di 54 kabupaten/kota, termasuk Batam. Menurut Wendi, alokasi jargas di Batam pada 2020 mendatang sebanyak 5.000 SR.
“Jumlah ini meningkat dibanding 2016 lalu. Tapi masih belum sebanding dengan permintaan. Kuota memang dibagi supaya ada pemerataan,” terangnya.
Bagi masyarakat yang belum mendapat program jargas tahun depan, akan diusulkan di tahun berikutnya. Wendi berharap semoga pemerintah bisa menambah kuota bagi Batam apabila dilihat animo masyarakat yang tinggi.
“Jika masyarakat berminat, bisa daftar secara kolektif melalui kecamatan atau langsung ke PGN. Syaratnya KK, KTP, rekening listrik, dan mengisi formulir berlangganan. Kalau memang lokasinya berdekatan dengan jalur pipa bisa kita proses. Paling tidak dari pendaftaran, kita punya data kalau perumahan ini berminat,” kata Wendi.
Berdasarkan data, PT PGN Area Batam telah mengalirkan gas bumi ke 4.809 pelanggan sejak 2016 lalu. Dengan rincian, 43 industri besar, 65 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 4.701 pelanggan rumah tangga.
Akses terhadap energi ramah lingkungan tersebut terus mendapatkan respon positif. Terkhusus di sektor rumah tangga, para pengguna jaringan gas saat ini sangat merasakan manfaat dari kemudahan dan juga kenyamanan yang ditawarkan jargas.
Hal ini diakui para pengguna jargas rumah tangga yang tinggal di Cluster Euphorbia, Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji. Salah satunya Yeni, seorang Ibu Rumah Tangga.
“Cari gas tabung sekarang susah, apalagi di kawasan Batuaji ini. Saya bahkan terpaksa harus mencari keluar perumahan, dengan sepeda motor dengan membawa anak saya yang masih kecil. Sekarang sudah dua tahun saya menjadi pelanggan jargas, rasanya nyaman sekali. Gak perlu lagi mikir harus ke mana untuk mencari gas kalau tiba-tiba lagi masak gas habis,” tuturnya.
Sementara Ismayanti, pelanggan lainnya, mengungkapkan keuntungan dari sisi ekonomi. Penggunaan jargas diakuinya juga sangat murah. Kini ia hanya perlu mengeluarkan biaya maksimal Rp 22 ribu, untuk membayar tagihan gasnya.
“Biaya murah, pelayanan bagus, tiap bulan datang petugas menanyakan keluhan kita. Jadi enggak pernah saya hubungi itu Call Center. Bicara bayar tagihan, gampang sekali bisa melalui ATM, atau lewat Indomaret dan Alfamart. Sangat menguntungkan pakai jargas dari pemerintah, apalagi kalau hobinya masak seperti saya,” kata dia.
(humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar