BATAM - Peserta seleksi pemagangan Jepang dari Kota Batam akan mengikuti pelatihan fisik. Mereka akan dilatih personel kepolisian dari Polda Kepri.
“Pelatihan fisik seperti lari zigzag, angka 8, dan sebagainya. Para peserta seleksi ini akan dilatih selama beberapa hari sebelum tes tanggal 3 September,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti saat pembukaan praseleksi pemagangan Jepang di Aula Kantor Walikota Batam, Senin (26/8/2019).
Pelatihan praseleksi ini dilakukan agar para peserta dari Batam bisa melewati proses seleksi yang cukup ketat. Tim dari perwakilan Jepang dan Kementerian Tenaga Kerja akan turun langsung dalam proses seleksi 2-3 September mendatang.
“Yang berat itu ada dua, tes fisik dan matematika. Tes fisik ini karena pola kerja di Jepang yang sangat disiplin dan harus cekatan,” terang mantan Staf Ahli Walikota ini.
Jumlah peserta praseleksi perdana di Kota Batam ini sebanyak 180 orang. Semuanya berdomisili di Batam dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk.
Sebagian besar adalah alumni sekolah menengah kejuruan. Meski ada sebagian merupakan lulusan SMA namun memiliki sertifikat bidang teknik.
“Pemagangan ini juga bisa diikuti lulusan D3 atau S1 teknik, asal syarat usia terpenuhi. Maksimal 25 tahun kalau tidak salah,” ujar pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan tersebut.
Beberapa peserta juga sudah pernah mengikuti seleksi yang digelar di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan begitu diharapkan mereka lebih siap untuk ikut seleksi kali ini.
“Kita harap Batam banyak kirimkan peserta magang ke Jepang ini. Sebab tak ada kuota, berapa lulus bisa kirim semua, karena kebutuhannya sangat banyak,” tuturnya.
Rudi menjelaskan para pemagang ini nantinya akan bekerja di perusahaan manufakturing di Jepang. Karena itu harus memiliki ilmu dasar teknika.
Pemagangan akan berlangsung selama 3 tahun. Selain gaji mereka juga akan diberi jaminan sosial seperti jaminan hari tua. Sehingga ketika selesai magang di Jepang bisa memiliki modal untuk usaha sekembalinya ke tanah air.
Walikota Batam, Muhammad Rudi memiliki harapan serupa dengan Kadisnaker. Semoga banyak anak Batam yang dibawa ke Jepang untuk pemagangan.
“Penentunya kemampuan individu masing-masing. Dengan motivasi tadi mudah-mudahan mereka belajar kembali dan latihan fisik lagi. Guna mempersiapkan diri sehingga memenuhi standar kelulusan,” sebut Rudi.
Dan bagi yang lulus ke Jepang nanti, diharapkan bisa berbagi informasi dengan adik-adiknya atau rekan seusianya di Batam. Apa saja yang dibutuhkan oleh Jepang untuk tenaga kerja. Sehingga bagi yang berminat juga bisa mempersiapkan diri sejak jauh hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar