BATAM - Anda tentunya pernah mengalami sakit pada bagian tenggorokan. Sakit tenggorokan saat menelan tidak hanya disebabkan oleh radang tenggorokan.
Ada beberapa penyakit lain yang dapat menimbulkan kondisi ini. Kenali lebih lanjut penyebabnya untuk penanganan yang lebih tepat.
Seperti yang dilansir dari alodokter.com kalau rasa sakit tenggorokan biasanya muncul dari bagian atas leher atau tenggorokan, hingga bagian bawah di belakang tulang dada.
Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, karena dapat menimbulkan sensasi seperti terbakar (perih) atau seperti tekanan yang sangat kuat pada bagian tenggorokan.
Banyak hal yang dapat terjadi pada tenggorokan dan menyebabkan sakit tenggorokan saat menelan, antara lain adalah infeksi di bagian tenggorokan, atau adanya reaksi alergi di jalur menelan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit tenggorokan saat menelan yang perlu Anda ketahui:
1. Radang Tenggorokan atau Sore Throat
Sakit tenggorokan saat menelan dapat disebabkan oleh peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi virus, atau reaksi alergi terhadap penyebab alergi (alergen) dari lingkungan (polusi, asap rokok, debu, atau serbuk sari dari tanaman).
Bakteri yang menimbulkan sakit tenggorokan saat menelan ini biasanya adalah bakteri Streptococcus yang berada di amandel dan tenggorokan.
Sakit tenggorokan karena radang biasanya ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan amandel, tampak bercak putih kekuningan di atas permukaan tenggorokan atau amandel yang merah, mengalami demam, dan sakit tenggorokan saat menelan. Jika penyakit ini disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
2. Penyakit Asam Lambung
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan asam lambung yang cukup kronis, Anda mungkin akan mengalami sakit atau kesulitan dalam menelan. Kondisi ini disebabkan oleh asam lambung yang mengalir naik kembali bahkan hingga ke esofagus (kerongkongan).
Kemudian cairan lambung yang bersifat asam tersebut akan menimbulkan iritasi dinding esofagus, sehingga menyebabkan nyeri saat Anda menelan. Bahkan penyakit asam lambung bisa menimbulkan gangguan pernapasan.
Naiknya asam lambung dapat disebabkan oleh stres, obesitas, mengonsumsi makanan pemicu asam lambung seperti soda dan hiatal hernia (kelainan selaput diafragma yang membatasi rongga dada dan rongga perut).
3. Radang Amandel
Radang amandel terjadi ketika ada infeksi pada amandel (dua kelenjar getah bening yang terletak di setiap sisi bagian belakangan tenggorokan). Seharusnya, amandel bertugas membantu mencegah infeksi masuk ke dalam tubuh. Radang amandel disebabkan oleh bakteri dan berbagai virus yang dapat menular.
Meski dapat terjadi pada semua usia, penyakit ini paling banyak terjadi pada anak-anak. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengakibatkan komplikasi serius. Gejala radang amandel antara lain demam, sakit tenggorokan, dan amandel terlihat membengkak dan merah kadang disertai bercak-bercak putih kekuningan.
4. Difteri
Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri yang bisa berakibat serius, yaitu Corynebacterium diphtheriae. Racun dari bakteri difteri dapat memengaruhi selaput lendir hidung dan tenggorokan dengan membentuk selaput putih baru yang tebal di atas permukaan dalam hidung, tenggorokan, lidah, dan saluran pernapasan lain.
Gejala dari difteri antara lain menggigil, demam, munculnya bercak tebal abu-abu di amandel serta tenggorokan, pembengkakan kelenjar di leher, batuk seperti menggonggong, kulit kebiruan, sakit tenggorokan, rasa tidak nyaman dan mulut terus mengeluarkan air liur. Difteri dapat dicegah dengan menggunakan vaksin difteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar