NASIONAL - Pemerintah dan Panitia Pusat Sail Nias 2019 berencana mengajukan desa tradisional Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan menjadi warisan dunia UNESCO. Senin, (16/09/2019)
Seperti diketahui, desa Bawomataluo memiliki tradisi unik yakni Lompat Batu. Tradisi tersebut hanya bisa ditemukan di Kepulauan Nias khususnya desa Bawomataluo yang masih melestarikannya hingga saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, usulan untuk mengajukan desa Bawomataluo di warisan dunia UNESCO disampaikan dalam Seminar International on Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli, yang merupakan rangkaian kegiatan Sail Nias.
"Keindahan dan kekayaan alam di daerah ini tidak perlu diragukan, dalam Seminar International on Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli yang merupakan rangkaian kegiatan Sail Nias, salah satunya untuk mengajukan desa Bawomataluo menjadi warisan dunia UNESCO," kata Menko Luhut (14/9/2019) di Nias Selatan.
Menko Luhut yakin, dengan masuknya desa Bawomataluo dalam situs warisan budaya UNESCO, akan meningkatkan jumlah wisatawan asing ke kepulauan Nias.
"Kita ini mau menjadikan (desa Bawomataluo) warisan dunia UNESCO, kalau itu menjadi warisan dunia UNESCO maka akan ada di website UNESCO dan ini akan menjadi tujuan turis," ujarnya.
"Jadi, kami datang kesini untuk memberikan dukungan suksesnya ini semua. Acara Sail Nias 2019 ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Menko Luhut mengatakan, perhelatan Sail Nias 2019 yang bertemakan Nias Menuju Gerbang Wisata Bahari Dunia ini, tidak hanya berhenti di acara puncak.
"Salah satu kompetisi surfing itu akan betul-betul mensukseskan Nias, promosikan Nias dan ke depan kita akan membuat program mungkin paket harian. Kita akan sosialisasi berbagai macam platform untuk nantinya Nias makin dikenal," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada 2016 lalu di Gunungsitoli. Presiden menitipkan beberapa hal untuk pemerintah Daerah se-kepulauan Nias.
"Presiden menitipkan pesan pada pemerintah daerah untuk berfokus pada dua potensi terbesar di pulau Nias yaitu pariwisata dan perikanan," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, usulan untuk mengajukan desa Bawomataluo di warisan dunia UNESCO disampaikan dalam Seminar International on Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli, yang merupakan rangkaian kegiatan Sail Nias.
"Keindahan dan kekayaan alam di daerah ini tidak perlu diragukan, dalam Seminar International on Nias Heritage 2019 di Gunungsitoli yang merupakan rangkaian kegiatan Sail Nias, salah satunya untuk mengajukan desa Bawomataluo menjadi warisan dunia UNESCO," kata Menko Luhut (14/9/2019) di Nias Selatan.
Menko Luhut yakin, dengan masuknya desa Bawomataluo dalam situs warisan budaya UNESCO, akan meningkatkan jumlah wisatawan asing ke kepulauan Nias.
"Kita ini mau menjadikan (desa Bawomataluo) warisan dunia UNESCO, kalau itu menjadi warisan dunia UNESCO maka akan ada di website UNESCO dan ini akan menjadi tujuan turis," ujarnya.
"Jadi, kami datang kesini untuk memberikan dukungan suksesnya ini semua. Acara Sail Nias 2019 ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Menko Luhut mengatakan, perhelatan Sail Nias 2019 yang bertemakan Nias Menuju Gerbang Wisata Bahari Dunia ini, tidak hanya berhenti di acara puncak.
"Salah satu kompetisi surfing itu akan betul-betul mensukseskan Nias, promosikan Nias dan ke depan kita akan membuat program mungkin paket harian. Kita akan sosialisasi berbagai macam platform untuk nantinya Nias makin dikenal," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada 2016 lalu di Gunungsitoli. Presiden menitipkan beberapa hal untuk pemerintah Daerah se-kepulauan Nias.
"Presiden menitipkan pesan pada pemerintah daerah untuk berfokus pada dua potensi terbesar di pulau Nias yaitu pariwisata dan perikanan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar