BATAM - Penertiban pedagang di sekitar bangunan Pasar Induk direncanakan Sabtu (26/10/2019) atau paling lambat pekan depan. Rencana ini disampaikan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad usai meninjau kondisi kios untuk pemindahan sementara para pedagang, Selasa (22/10/2019).
Kios-kios ini berlokasi tepat di samping Pasar Induk, Jodoh.
“Kami akan koordinasi dengan rekan di tim terpadu. Mudah-mudahan minggu depan atau Sabtu ini sudah lakukan eksekusi,” kata Amsakar.
Ia mengatakan dari hasil peninjauan tersebut diketahui bahwa semua pedagang di Pasar Induk dan sekitarnya sudah terdata. Dan sudah mendapat lokasi kios sementara, berdasarkan hasil pengundian.
“Alhamdulillah rekan pedagang sudah terdata. Sudah dipastikan tak ada yang tertinggal kalau ada penertiban. Selanjutnya tinggal pembersihan,” tuturnya.
Menurut Amsakar, para pedagang juga sepakat bahwa tempat tersebut harus ditata ulang. Karena itu mereka bersedia untuk dipindahkan, selama proses pembangunan pasar induk berjalan.
“Kios ini juga sudah kita bangun sesuai kebutuhan pedagang. Dari data, ada 186 pedagang, yang dibangun 200-an,” ujarnya.
Kemudian, sambung Amsakar, beberapa permintaan pedagang juga sudah dipenuhi. Sebelumnya pedagang enggan pindah dengan alasan tak tersedia gudang. Maka gudang pun dibangun di bagian belakang. Alasan berikutnya, tidak ada tempat salat. Dan musala pun dibangun.
“Semua sesuai aspirasi mereka. Jadi tak ada masalah. Air juga tak ada masalah, bisa ambil dari pipa di depan. Semua sudah selesai. Pemerintah cari langkah yang paling akomodatif. Semua sudah kita perhatikan berbagai aspirasi yang berkembang,” ujarnya.
Amsakar berharap rencana pemerintah untuk membangun ulang pasar induk ini didukung semua pihak. Karena tujuannya adalah menjadikan wajah Kota Batam semakin indah di setiap aspeknya.
“Biar kota menjadi cantik. Pedagang kita diberdayakan dan dimanusiakan. Aktivitas di sini kita jamin,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar