TANJUNGPINANG – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, premium dan pertalite di Tanjungpinang kini langka. Wali Kota Tanjungpinang Syahrul meminta Pertamina tanggung jawab terhadap pelayanan kepada masyarakat.
“Langkah yang dapat dilakukan pemerintah atas kelangkaan BBM yang terjadi di Tanjungpinang ini dengan meminta Pertamina tanggung jawabnya terhadap masyarakat sebagai konsumen,” ucapnya, Selasa (8/10).
Syahrul menjelaskan, pemerintah dalam hal ini hanya bisa memfasilitasi. Sedangkan yang mengeluarkan minyak itu adalah Pertamina.
“Pertamina sebagai produksi dan penyalur minyak. Kita (pemerintah) hanya memfasilitasi saja,” tegasnya.
Syahrul menilai, jika kuota minyak yang ada saat ini kurang untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan di Tanjungpinang, pemerintah setempat akan meminta penambahan kuota kepada Pertamina.
Bertambahnya jumlah kendaraan baik roda dua maupun empat di Tanjungpinang setidaknya membuat kuota BBM tidak cukup di setiap SPBU.
Syahrul menilai kelangkaan BBM ini tidak hanya terjadi di Tanjungpinang saja, mungkin juga di Bintan dan beberapa daerah.
“Mudah-mudahan keluhan yang terjadi di Tanjungpinang ini didengar oleh pihak Pertamina sehingga dapat segera diatasi,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar