BATAM - Deflasi Batam pada November 2019 tercatat sebesar 0,01 persen (month to month/mtm) atau inflasi 1,89 persen (year on year/yoy). Adapun inflasi tahun kalender, Januari-November 2019, tercatat 0,68 persen.
“Ada tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks harga sehingga sebabkan Batam deflasi. Yaitu sandang turun 0,34 persen; transportasi, komunikasi, jasa keuangan turun 0,26 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar turun 0,01 persen,” papar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Batam, Rahyudin di Batam Centre, Rabu (3/12/2019).
Sebaliknya terdapat tiga kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,26 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,18 persen; dan kelompok bahan makanan naik sebesar 0,11 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga.
Berdasarkan data BPS, cabai merah menjadi komoditas penyumbang inflasi kumulatif terbesar di periode Januari-November. Selanjutnya emas perhiasan dan kacang panjang. Sekolah dasar menjadi komoditas keempat penyumbang inflasi di Kota Batam. Kemudian rokok kretek filter dan bawang putih.
Sementara komoditas yang bantu tekan inflasi antara lain angkutan udara, bayam, dan telur ayam ras. Urutan komoditas penyumbang deflasi kumulatif terbesar berikutnya adalah bensin, minyak goreng, tomat sayur, wortel, beras, selar/tude, dan tomat buah.
Sejalan dengan Batam, Provinsi Kepri juga mengalami deflasi. Deflasi Kepri pada November 2019 tercatat sebesar 0,03 persen (mtm), tidak sedalam bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang deflasi Kepri pada November 2019 adalah cabai merah, kacang panjang dan angkutan udara.
Sementara itu, IHK Nasional tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kepri pada November 2019 tercatat sebesar 1,92 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,38 persen (yoy) maupun dibandingkan inflasi tahunan Nasional pada November 2019 sebesar 3,00 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga November 2019 tercatat sebesar 0,75 persen (year to date/ytd) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5 ± 1 persen (yoy) pada akhir tahun 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar