Perhatikan keretakan pada beton yang dikerjakan kontraktor inisial A.S di RT 03, (Kanan foto) Dewanto RW perum Mutiara Indah. |
"Dari warga tidak ada yang complain akan pekerjaan kita, silahkan tanya mulai dari pemilik warung di dekat Fasum Gereja itu, nanti saya telepon pak RW nya, kalau beliau mengatakan seperti itu, karena posisi saya masih dikampung (Medan-red)." Ujar AS, (30/12/2019) lalu, saat dikonfirmasi awak media ini melalui telepon.
AS pun mengaku bahwa dirinya tidak pernah di hubungi RW setempat akan pekerjaannya. Dan proyek yang dikerjakannya pada perumahan mutiara itu ada sepanjang 125 meter lebih. Dan pada saat hari H pengecoran, dirinya juga sudah mengajak para warga setempat untuk menyirami semenisasi yang dikerjakan itu.
"Kalau ngak salah panjangnya ada 125 meter atau 135 meter. Karena kalau pun terjadi keretakan pada semenisasi pada kerjaan kita, itu karena kurang siram. Kita orang lapangan kok, dan lagian ngak mungkinlah pekerjaan kita seperti itu, tapi ngak tau juga kalau proyek lainnya yang dikerjakan di dekat parit ujung perumahan terjadi seperi itu ya, karena itu bukan pekerjaan kita," katanya, sembari membenarkan pekerjaannya.
Dewanto RW perum Mutiara memperlihatkan keretakan beton pada proyek kontraktor inisial A di RT 01. |
"Suruh aja orangnya datang ke mutiara pak ...banyak yg tau itu. Tidak ada telepon, suruh cek sendiri pak klo tak percaya," Ungkap sang RW, melalui pesan whatshAppnya.
Sementara itu, kontraktor pelaksana proyek provinsi lainnya yakni berinisial A yang berdomisili di Tanjungpinang saat dikonfirmasi melalui pesan WhatshAp, langsung memblokir nomor awak media ini.
Hingga berita ini diunggah, Disperkimtan Provinsi yang disambangi media ini pada tanggal 31 Desember 2019 lalu belum berhasil dimintai kerangannya karena kantor terlihat sepi.
Editor redaksi
Liputan tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar