BATAM - Guna membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Batam, PT Kabil Citra Mas melakukan penandatanganan perjanjian hibah lahan kepada Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemenaker RI). Senin, (02/12/2019)
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenaker RI, Bambang Satrio Lelono mengatakan hibah lahan seluas empat (4) Hektare ini merupakan hal yang menggembirakan, dan hal luar biasa, karena cita-cita membangun BLK di Batam akhirnya segera tersampaikan.
Semua ini menurutnya, sangat pas dan sejalan dengan prioritas pembangunan yang diusung Presiden Joko Widodo di periode kedua kepemimpinannya. Yaitu ada lima prioritas pembangunan yang satu di antaranya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Tahap selanjutnya adalah menunggu izin peralihan hak keluar dari Badan Pengusahaan (BP) Batam. Mudah-mudahan dengan adanya BLK kita bisa lebih meningkatkan daya saing," terangnya, (29/11) di Auditorium PT SMOE Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa - Batam.
Selanjutnya ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyampaikan kepada Kementerian Tenaga Kerja dan PT Kabil Citra Mas. Karena memang untuk membangun Batam ini harus ada upaya kolektif, tak cuma Pemerintah pusat dan Daerah tapi juga swasta.
"Tapi kami sadar tak mudah memang kalau terkait urusan lahan, apalagi kalau harus clean and clear. Syukurlah akhirnya Kabil ingin berpartisipasi membantu pemerintah. Ini menjadi solusi. Artinya harus ada upaya kolektif untuk pembangunan kapasitas SDM ini," katanya.
Sebelumnya, rencana membangun BLK ini mulai dari Tanjunguncang tapi tak jadi. Kemudian disiapkan tanah di Setokok seluas 15 Hektare juga tak jadi. Lalu di Sambau Nongsa juga tak jadi. Selanjutnya Tanjunggundap pun tak jadi.
Karena tanah yang disiapkan itu belum clean and clear. Sejak dua tahun lalu anggaran sudah disiapkan. Tapi pembangunan tak kunjung bisa dilakukan karena masalah lahan ini. Sekarang sudah dapat lahan hibah. Kementerian Tenaga Kerja juga sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun depan. Mudah-mudahan tahun depan BLK sudah bisa beroperasi.
Lanjut, Amsakar Achmad mengatakan setidaknya sudah 7.000-an orang yang Pemko Batam latih tiga tahun terakhir, meski jumlah peminatnya jauh lebih banyak. Ini memperlihatkan adanya harapan yang besar dari masyarakat untuk mengambil kesempatan kerja di Batam. Selain itu masyarakat juga melihat Batam sebagai salah satu negeri harapan.
"Angka sekitar 2.500 per tahun ini menunjukkan bahwa kami masih memiliki keterbatasan untuk melatih tenaga kerja yang ada. Di balik itu kita memang berupaya mencetak SDM berkualitas. Karena itu, ketika BLK sudah jadi, harapan kami dalam satu tahun bisa beberapa kali pelatihan dilakukan. Jadi jumlahnya tak berhenti di angka 2.000-an," tutupnya.
Semua ini menurutnya, sangat pas dan sejalan dengan prioritas pembangunan yang diusung Presiden Joko Widodo di periode kedua kepemimpinannya. Yaitu ada lima prioritas pembangunan yang satu di antaranya adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Tahap selanjutnya adalah menunggu izin peralihan hak keluar dari Badan Pengusahaan (BP) Batam. Mudah-mudahan dengan adanya BLK kita bisa lebih meningkatkan daya saing," terangnya, (29/11) di Auditorium PT SMOE Kawasan Industri Terpadu Kabil, Nongsa - Batam.
Selanjutnya ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan atas nama Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyampaikan kepada Kementerian Tenaga Kerja dan PT Kabil Citra Mas. Karena memang untuk membangun Batam ini harus ada upaya kolektif, tak cuma Pemerintah pusat dan Daerah tapi juga swasta.
"Tapi kami sadar tak mudah memang kalau terkait urusan lahan, apalagi kalau harus clean and clear. Syukurlah akhirnya Kabil ingin berpartisipasi membantu pemerintah. Ini menjadi solusi. Artinya harus ada upaya kolektif untuk pembangunan kapasitas SDM ini," katanya.
Sebelumnya, rencana membangun BLK ini mulai dari Tanjunguncang tapi tak jadi. Kemudian disiapkan tanah di Setokok seluas 15 Hektare juga tak jadi. Lalu di Sambau Nongsa juga tak jadi. Selanjutnya Tanjunggundap pun tak jadi.
Karena tanah yang disiapkan itu belum clean and clear. Sejak dua tahun lalu anggaran sudah disiapkan. Tapi pembangunan tak kunjung bisa dilakukan karena masalah lahan ini. Sekarang sudah dapat lahan hibah. Kementerian Tenaga Kerja juga sudah mengalokasikan anggaran untuk tahun depan. Mudah-mudahan tahun depan BLK sudah bisa beroperasi.
Lanjut, Amsakar Achmad mengatakan setidaknya sudah 7.000-an orang yang Pemko Batam latih tiga tahun terakhir, meski jumlah peminatnya jauh lebih banyak. Ini memperlihatkan adanya harapan yang besar dari masyarakat untuk mengambil kesempatan kerja di Batam. Selain itu masyarakat juga melihat Batam sebagai salah satu negeri harapan.
"Angka sekitar 2.500 per tahun ini menunjukkan bahwa kami masih memiliki keterbatasan untuk melatih tenaga kerja yang ada. Di balik itu kita memang berupaya mencetak SDM berkualitas. Karena itu, ketika BLK sudah jadi, harapan kami dalam satu tahun bisa beberapa kali pelatihan dilakukan. Jadi jumlahnya tak berhenti di angka 2.000-an," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar