BATAM - Pemerintah Indonesia mendapat bantuan 50 set alat pelindung diri
(APD) dan 2 unit ventilator dari Singapura untuk penanganan kasus corona
di Kota Batam. Bantuan diserahkan secara simbolis di Kantor Konsulat
Jenderal Singapura di Batam, Mal Pelayanan Publik, Jumat (13/3/2020).
“Jangan melihat nilainya tapi lihat kerja samanya, kebersamaannya.
Atas nama Kota Batam saya mengucapkan terima kasih. Kerja kita belum
selesai. Dinas Kesehatan sudah kita minta ajukan apa yang jadi kendala.
Mudah-mudahan Singapura, melalui Kementerian Luar Negeri atau
Kementerian Dalam Negeri, bisa membantu,” kata Wali Kota Batam, Muhammad
Rudi.
Sementara itu Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam
Negeri, Safrizal mengatakan ke depan pemerintah Singapura dan Indonesia
juga akan menyusun protokol penanganan Covid-19 ini. Misal ada orang
yang sedang berada di perairan antara dua negara, kemudian terdeteksi
diduga terpapar virus corona, apakah akan ditangani di Singapura atau
Batam.
“Untuk yang seperti ini harus ada protokolnya. Maka akan kita susun protokol antarnegara ini,” ujar Safrizal.
Ia mengatakan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat dan negara
tetangga bersatu melawan virus yang sudah dinyatakan sebagai pandemi
global ini. Menurutnya wajar Singapura memberikan bantuan kepada
Indonesia untuk penanganan corona. Karena sudah menjadi perang global,
maka negara yang memiliki kapasitas lebih tinggi berkewajiban membantu
negara lain.
“Penanganan Covid-19 ini harus dilakukan bersama-sama sekaligus.
Kalau satu negara aman, tapi negara lain tidak, maka belum bisa
dikatakan bebas sepenuhnya. Akan seperti setrikaan, bolak-balik,”
tuturnya.
Konsul Jenderal Singapura di Batam, Mark Low mengatakan perang
terhadap Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Tapi
harus kerja sama seluruh masyarakat.
“Dalam situasi pandemik ini masyarakat harusnya mengikuti imbauan
pemerintah. Bertanggungjawab atas kesehatan diri sendiri. Jangan lupa
cuci tangan pakai sabun. Pakai masker bila badan tak enak. Jangan kumpul
di tempat ramai bila tak penting,” kata Mark.
Menurutnya sampai sekarang belum diketahui berapa lama pandemik ini
akan berlalu. Kemarin, sambungnya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien
Loong sudah mengatakan bisa jadi pandemik ini berlangsung cukup lama.
“Tapi dalam pandemik ini kita harusnya buat kehidupan berjalan
normal. Aktivitas harus berjalan biasa. Hidup berjalan normal tapi tetap
hati-hati. Ikuti perintah dari pemerintah maka kita bisa mengatasi
masalah ini,” pesannya.
(Sumber dari link : https://mediacenter.batam.go.id)
Post Top Ad
Jumat, 13 Maret 2020
Bantuan APD, Rudi : Jangan Lihat Nilainya Tapi Lihat Kerja Samanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar