Sumber foto internet. |
Anggota Komisi I DPRD Batam Muhammad Fadhli, menyebut bahwa PT Bandar Abadi tentu harus bertanggung jawab dalam kejadian kecelakaan kerja ini.
“Saya melihat safety dilokasi kerja kurang maksimal, sehingga ini mengakibatkan kecelakaan pada kerja. seharusnya ada pengawas tetap dilokasi kerja,” ungkap Muhammad Fadhli, Senin (23/3/2020) saat sidak bersama rombongan.
Ia sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut, mengingat banyaknya pekerja tidak sebanding dengan pengawasan dilapangan membuat kejadian kecelakaan terjadi.
“Kita akan lakukan pemanggilan terhadap pihak PT Bandar Abadi. Pasalnya inikan insiden yang memakan korban,” tegasnya.
Menurutnya, kalau ada tanki minyak yang dibuka tentu tidak boleh bersamaan. Ini yang menyebabkan munculnya api. Jadi sangat disayangkan ini tidak perlu terjadi. jika memang safety dengan baik.
“Kejadian ini murni kesalahan teknis ini harus didalami ada pekerjaan tanpa permit. Kesalahan teknis sebab harus ada Permit dulu, kalau tidak ini jelas salah. Selain itu, Hak korban juga termasuk akan kita pantau sampai mana diberikan hak korban itu. Karena saat ini sedang dikomunikasikan.” tuturnya.
Ketua Komisi I DPRD Batam Budi Mardiyanto mengatakan bahwa berdasarkan aduan dari masyarakat tentang adanya kecelakaan kerja di PT Bandar Abadi beralamat Tanjung Uncang Batu Aji ini diduga mengalami korban jiwa.
“Kami selaku komisi I sebagai urusan bagian perizinan dan hukum tentunya wajib mendatangi kelokasi perusahaan tersebut. Apalagi sudah memakan korban jiwa hingga menewaskan seorang pekerja,” kata Budi Mardiyanto,
Budi menjelaskan bahwa terkait korban 7 orang tersebut tentu harus jelas seperti apa pertanggung jawaban dari perusahaan. Jangan sampai tidak diberikan jaminan untuk berobat.
“Saya ingin pihak perusahaan terus terang dengan kejadian ini. Jangan ada yang ditutup tutupi,” terangnya.
Budi menekankan dalam pertemuan bersama Direktur PT Bandar Abadi, berlangsung selama lebih kurang 1 jam diruang meeting. Dimana Pembahasan itu terkait adanya kejadian kecelakaan sebanyak tujuh orang menjadi korban hingga meninggal dunia saat bekerja di lapangan.
“Kita tentu mendukung dalam bentuk investasi di kota Batam hanya saja jangan pula imej nya seolah kita mencari kesalahan di perusahaan ini. Itu sama sekali tidak benar." Pungkasnya.
Rombongan komisi I dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Batam Budi Mardiyanto beserta anggota lainnya seperti Utusan Sarumaha, Tan A Tie, Tohap Erikson Pasaribu, Muhammad Fadhli dan staf komisi I.
Sumber wartakepri.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar