BATAM - Pemerintah Kota Batam bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
menyosialisasikan rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi Virus
kepada masyarakat Kecamatan Galang. Sosialisasi digelar di Halaman
Kantor Camat Galang, Kamis (5/3/2020) dengan menghadirkan sejumlah perwakilan
warga.
Diawali dengan sambutan dari Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad,
menyampaikan informasi atas kebijakan pemerintah pusat untuk
mengembangkan fasilitas di kawasan eks Camp Vietnam menjadi RS Khusus.
Lokasi bekas pengungsian warga Vietnam korban perang ini berada di
Kelurahan Sijantung, Galang.
Menurutnya sosialisasi ini penting supaya tidak ada misinformasi atau
salah pemahaman di tengah masyarakat tentang Virus COVID-19. Ia
berharap setelah pertemuan tersebut perbedaan pemahaman dapat
diluruskan.
Ia menjelaskan, Galang dipilih oleh Pemerintah menjadi alternatif
pembangunan RS khusus ini antara lain karena aksesibilitasnya baik.
Jalan menuju lokasi sudah tersedia bahkan dalam kondisi baik. Kemudian
di lokasi calon rumah sakit juga sudah tersedia sumber air dan listrik.
“Dan rumah sakit ini akan dapat menjadi aset bagi Batam yang nilainya
luar biasa. Alat medisnya akan lengkap, tenaga spesialisnya juga akan
banyak. Akan dibuat dengan fasilitas 1.000 tempat tidur, 50 di antaranya
ruang isolasi. Dan ini adalah kebijakan nasional yang mana keselamatan
dan kesehatan masyarakat sekitar akan diutamakan. Jadi diharapkan kita
dapat mendukung itu,” kata Amsakar.
Pada kesempatan tersebut juga dihadirkan Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana dan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Batam Didi Kusmarjadi. Keduanya memaparkan informasi teknis seputar
virus corona yang melatarbelakangi rencana pembangunan rumah sakit
khusus di Galang.
Pemaparan yang disampaikan antara lain tentang cara penyebarannya,
data mengenai tingkat kematian yang disebabkan penyakit ini, hingga cara
pencegahan agar tidak tertular penyakit Covid-19 tersebut.
“Corona ini mudah tersebar, seperti penyakit flu. Tapi Penyebaran
virus ini melalui droplet (cairan dari saluran pernapasan seperti batuk
atau bersin). Droplet ini paling jauh 1,8 meter jatuhnya. Atau mungkin
virus berpindah dari droplet yang tak sengaja kita sentuh di tempat
umum, misal pegang gagang pintu. Maka kita dianjurkan untuk sering cuci
tangan. Jumlah yang meninggal 2 persen, kecil dibanding penyakit lain
seperti Sars, Ebola, Flu Babi, Merscov. Dan dari 2 persen yang meninggal
itu sebagiannya orang tua dan yang sudah punya penyakit. Sedangkan
orang muda dan sehat, angkanya jauh di bawah 1 persen. ,” papar Didi.
Sementara Tjetjep mengatakan warga tak perlu terlalu khawatir. Karena
pemerintah pastinya tidak akan gegabah. Pembangunan juga akan
mempertimbangkan lokasi pengelolaan limbah. Sehingga tidak akan sampai
mengganggu kesehatan masyarakat.
“Percayalah kepada pemerintah. Jaminan kesehatan warga Galang juga
pemerintah yang akan menanggung, kolaborasi provinsi dan kota,” sebut
Tjetjep.
(Sumber dari link : https://mediacenter.batam.go.id)
Post Top Ad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar