Kondisi jalan yang juga tikungan. |
Selain mencemari jalan, proyek tersebut juga terkesan sepele pada pengguna jalan Sagulung yang melintas. Pasalnya, tak satu pun pekerja yang ditugaskan di pintu masuk untuk mengatur keluar masuknya lori dum truk yang bermuatan berat tersebut.
Tak hanya itu, lori-lori Dum truk tersebut juga tak satu pun yang menggunakan penutup atau tenda.
Lokasi proyek |
"Uda lama pak, kurang lebih 1
Minggu lah kalau ngk salah." Salah satu warga yang tidak jauh dari lokasi.
Menurut warga yang tidak mau disebut namanya itu, selain jalan menjadi kotor akibat tanah dari ban lori Dum truk tersebut. Masyarakat pun harus berhati-hati saat melintasi jalan menuju kampung tua dapur 12.
"Beginilah kondisi jalannya pak, kalau hujan ya berlumpur, kalau kemarau banyak debu. Kami juga harus hati-hati, karena pintu masuk proyek itu tidak ada yang menjaga," tuturnya.
Salah satu pekerja saat disambangi tim media menyebutkan bahwa lahan tersebut milik bernisial J.
"Hubungi ini aja pak, pemilik lahan," sebut pekerja tersebut, sembari memberikan nomor telepon.
J saat disambangi melalui telepon, mengakui bahwa lahan tersebut merupakan miliknya yang akan dijadikan yayasan. "Itu lahan milik saya, untuk mau buat yayasan. Nanti kita hubungi kembali ya," sebutnya langsung mengakhiri pembicaraan.
Hingga berita ini diunggah, pemilik lahan belum juga menghubungi kembali. Dan pihak Kelurahan Sei Pelunggut belum dikonfirmasi.
Editor redaksi
Liputan tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar