Dikutip dari Hmstime.com, salah satu karyawan yang bertugas sebagai Safety ikut mengantarkan korban ke RSUD Embung Fatimah. Korban berinisial J itu mengalami kecelakaan kerja akibat kesetrum listrik saat melakukan pekerjaannya (lagi gerenda) di dalam tanki pembuatan kapal baru.
“Dia kesetrum listrik dalam tanki pembuatan kapal baru, dia sedang bekerja menggerinda”, jelas Safety yang tidak mau disebut namanya.
Foto Istimewah/hmstime.com |
Korban masih berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Embung Fatimah.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak manajemen perusahaan belum bisa dikonfirmasi.
Informasi yang diperoleh lapangan menyebutkan, Minggu (19/4/2020). Korban kecalakaan kerja di PT Bandar Abadi Shipayard berinisial J tersebut merupakan karyawan subcon yakni PT Sumber Cahaya Kontruksi dan bukan karyawan PT Bandar Abadi Shipyard.
Sementara itu, Kepala UPTD Batam Pengawasan Kepri Dr Sudianto SE, MSi membenarkan adanya insiden kecalakaan kerja di PT Bandar Abadi Shipyard. Hal itu diketahuinya setalah mendapat laporan dari pihak menejemen perusahaan melalui pesan WhatshAp.
"Ya benar, ada lagi insiden kecelakaan kerja disana (PT BA-red). Saya sudah mendapat pemberitahuan dari pihak manajemen perusahaan." Ujar Sudianto. Selasa (21/4/2020) sore, melalui pesan WhatshAp pada Buruhtoday.com.
Sudianto menyebutkan, korban insiden kecelakaan kerja itu merupakan karyawan subcontraktor. "Bukan karyawan PT Bandar Abadi Shipyard ya, katanya sih satu orang dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk di obati. Kalau kondisi korban kita belum tau, inti tidak meninggal dunia," pungkasnya.
Untuk sekedar diketahui, kasus kecelakaan kerja pada Sabtu(15/3/2020) yang menewaskan 1 karyawan dan 6 lainnya mengalami luka-luka disebutkan polisi murni akibat kelalaian. Dan pihak Kapolresta Barelang pun sudah memanggil 2 karyawan PT Bandar Abadi Shipyard untuk dimintai keterangan sabagai saksi.
Akan tetapi, hingga saat ini pihak kepolisian belum ada menetapkan adanya tersangka dalam kasus insiden kecelakaan kerja yang diakibatkan kelalaian tersebut.
Hingga berita ini diunggah, Yoyon selaku manajer PT Bandar Abadi Shipyard belum dapat dikonfirmasi. Disinyalir Yoyon sengaja memblokir nomor awak media ini agar tidak dapat dimintai keterangan, karena insiden kecakaan kerja sebelumnya awak media masih berkomunikasi.
Editor redaksi
Liputan tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar