dok : istimewah |
Melalui program PEN ini, pemerintah mengalokasikan dana pendukung untuk dunia usaha sebesar Rp 150 triliun dan sektor industri sebesar Rp70,1 triliun.
UMKM sendiri memiliki kontribusi besar terhadap dunia usaha di Indonesia, tidak hanya kontribusi pada produk domestik bruto, namun juga menyerap tenaga kerja.
Data 2018 lalu, ada sekitar 64.199.606 unit usaha UMKM di Indonesia, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 120.598.138 orang. Angka ini naik dibanding 2017 lalu, dengan persentase 2,02 persen atau bertambah sebanyak 1.271.529 unit usaha. Sedangkan untuk jumlah tenaga kerja, naik sebesar 0,28 persen dengan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 337.961 orang.
Sementara untuk di Kepri sendiri, jumlah UMKM yang tercatat di ODS Kementerian UMKM pada 2020 ini ada sebanyak 106.441 unit. Dengan perincian sebanyak 81.575 unit ada di Batam; 19.857 unit di Tanjungpinang; 121 unit di Kabupaten Anambas; 3.052 unit di Kabupaten Lingga; 356 unit di Kabupaten Natuna; 1.107 unit di Kabupaten Bintan; dan 373 unit UMKM di Kabupaten Karimun.
“Masyarakat butuh modal kerja baru, itu sudah disiapkan pemerintah,” kata Haripinto, Selasa (9/6/2020).
Dalam pertemuan daring bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum lama ini, Haripinto mengaku mendorong pemerintah untuk mempercepat proses penyerahan bantuan dana kepada industri, dunia usaha yang utamanya UMKM.
“Kita minta untuk percepat itu, karena memang masyarakat butuh,” kata Anggota DPD daerah pemilihan Provinsi Kepri ini.
Untuk di Batam sendiri, pihaknya mendorong Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memperluas permodalan usaha mikro, kecil menengah dan koperasi UMKMK. Pemerintah Kota (Pemkot) Batam bisa mengajukan agar PNM membantu UMKM di Batam.
PNM dinilai menjadi lembaga yang bisa membantu untuk mendorong perluasan pemodalan dengan bunga kecil. "Segera lakukan, karena saat ini usaha mikro banyak makan tabungan," kata Haripinto.
Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Hendra Asman menuturkan, UMKM adalah salah sektor penopang ekonomi di Kota Batam. Oleh sebab itu pihaknya mendorong hadirnya stimulus kepada UMKM, baik berupa pelatihan melalui daring, pendampingan, pengadaan alat penunjang UMKM, dan dana bergulir.
Tujuannnya agar UMKM bisa terus bertahan dan inovatif dalam kondisi pandemi Covid-19 yang sudah beberapa bulan di Batam ini.
"Kita memahami bahwa kondisi keuangan pemerintah tidak normal pada saat ini, namun kami tetap berharap kepada dinas terkait terus berupaya dan cari aturan yang konkret yang bisa menumbuhkan semangat para UMKM di kota Batam ini," kata Hendra.
red/bisnis.com(K41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar