DOMPAK - Plt.Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto
meminta langsung kepada manajer UP3 PLN Tanjungpinang Suharno untuk
tidak melakukan pemutusan aliran listrik pelanggannya yang nunggak
selama masa pandemi Covid-19 ini. Selain itu Isdianto juga meminta
keringanan lainnya seperti kebijakan membayar dengan cara nyicil bagi
yang tagihannya terlaku besar.
Adapun yang terpenting, Isdianto meminta
agar pihak PLN lebih transparan dalam menghitung tagihan para
pelanggannya. Sehingga tidak sampai menimbulkan keresahan ditengah
masyarakat yang ditakutkan memancing masyarakat bertindak kurang percaya
dan anarkis nantinya.
“Saya amati beberapa hari ini beritanya
tentang PLN terus. Dan semuanya aduan masyarakat tentang tagihan yang
membengkak. Coba jelaskan kepada masyarakat, apakah itu bisa
dipertanggungjawabkan atau tidak,” kata Isdianto saat menerima audiensi
pihak PLN, Rabu (10/6) di ruang kerjannya, Dompak, Tanjungpinang.
Mendengar alasan pihak PLN yang
mengatakan jika kenaikan tagihan merupakan perintah dari pusat, Isdianto
menegaskan jika alasanya kurang bisa diterima karena belum pernah ada
sosialisasi dan sebagainya. Oleh sebab itu Isdianto meminta agar pihak
PLN juga segera melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada masyarakat.
Selanjutnya dengan tegas meminta agar
kenaikan tagihan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh PLN terhadap
pelanggannya, termasuk menyangkut rumah kosong yang tetap ditagih
pembayaran agar dikembalikan kepada masyarakat.
“Saya minta, jika ada rumah kosong dan
tetap tertagih agar dikembalikan. Kemudian harapan saya dimasa covid
ini, walaupun masyarakat telat membayar, tidak ada pemutusan oleh PLN.
Kalaupun ada yang tagihannya terlalu besar supaya bisa dicicil. Intinya
marilah kita jaga kondusifitas daerah kita ini, berikan pelayanan yang
baik dan jangan menimbulkan keresahan ditengah masyarakat,” ujar
Isdianto.
Mendengar arahan Plt. Gubernur ini,
manajer UP3 PLN Tanjungpinang yang didampingi beberapa stafnya
mengangguk menyetujuinya. Suharno juga mengaku sedang bersiap untuk
melakukan sosialisasi seluas-luasnya terkait kenaikan tagihan rekening
listrik bagi pelanggannya. Dan sudah membuka posko pengaduan untuk hal
ini.
“Langkah kami selanjutnya akan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat pak. Dan kita juga sudah membuka posko
pengaduan saat ini,” kata Suharno.
Tampak hadir mendampingi Plt. Gubernur
dalam kesempatan ini Asisten I Raja Ariza, Asisten II Syamsul Bahrum dan
jajaran kepala OPD terkait.
Raja Ariza dalam kesempatan ini juga
meminta kepada pihak PLN agar kantor pemerintahan yang ada di
Tanjungpinang tidak sampai mengalami pemadaman, karena sangat
berpengaruh dengan kinerja pegawai.
Menyangkut kebutuhan beban daya sebesar
75 MW di Tanjungpinang dan Bintan, sementara pihak PLN hanya memiliki
cadangan daya sebesar 25 MW. Hal ini menurut Raja Ariza agar mendapatkan
perhatian secara khusus.
“PLN harus memiliki beckup yang cukup. Usahakan kalau bisa listrik di kantor Pemerintahan jangan sampai mati,” katanya.
Humas Pemprov Kepri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar