“Insentif ini dalam bentuk penghapusan denda. Jadi, warga hanya membayar pokoknya saja. Selain insentif, kita juga ada doorprize yang akan diundi per kecamatan,” ujar Azmansyah, Rabu (19/8/2020).
Ia mengatakan, upaya ini merupakan langkah BP2RD memberi keringanan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Bahkan, untuk memudahkan masyarakat membayar PBB-P2, pihaknya membuka layanan-layanan di perumahan.
“Sekarang kita buka di fasum (fasilitas umum) perumahan Anggrek Sari, bekerja sama dengan BP (Badan Pengusahaan) Batam,” ujarnya.
Banyak layanan diberikan di lokasi tersebut. Untuk layanan BP2RD pihaknya membuka pelayanan terkait PBB-P2. Sementara dari BP Batam membuka Uang Wajib Tahunan (UWT). Azmansyah berharap, dengan ragam kemudahan tersebut, masyarakat tergerak untuk membayar kewajibannya.
“Di Anggrek Sari, kita buka layanan selama tujuh hari kerja, 18-27 Agustus,” ujarnya.
Upaya yang ia sebut sebagai program jemput bola tersebut, kata dia, akan dilakukan di beberapa wilayah lain agar semua masyarakat di Batam makin mudah untuk membayar PBB-P2. Ia bertekad, hingga akhir tahun, pajak sektor ini bisa terkumpul banyak demi pembangunan Kota Batam.
“Saat ini sudah terkumpul Rp 81,7 miliar dari target Rp 206 miliar. Dan akan terus bergerak menjemput bola untuk mengejar target,” ujarnya.
Ia mengaku, sejumlah pendapatan daerah sangat terdampak akibat pandemi Covid-19 ini. Ia berharap, pendemi ini segera berakhir sehingga pendapatan daerah bisa normal kembali. Ia mengaku, semua sektor terdampak terutama hotel, restoran, dan hiburan.
“Kita terus berupaya memaksimalkan PAD kita di tengah wabah ini. Mumpung kita berikan ragam kemudahan, masyarakat juga bisa memanfaatkannya,” kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar