BATAM - Pandemi covid-19 saat ini seakan tidak lagi di khawatirkan oleh masyarakat demi kebutuhan hidup. Pamandangan susahnya kehidupan itu dapat kita lihat di lokasi teras ruko bank BNI tepatnya di kawasan pertokoan SP Plaza, Sagulung. Selasa (3/9/2020) dini hari, sekitar pukul 00.30 wib.
Pantauan awak media ini, beberapa masyarakat terlihat membentangkan kardos bekas untuk alas duduk atau tidur satu malaman, hingga keesokan pagi harinya sang security Bank BNI membagikan nomor antrian bagi para pengklaiman Jaminan Hari Tua (JHT) itu.
Para peserta pengklaim JHT itu pun mengaku melakukan hal tersebut dikarenakan takut tidak kebagian nomor antrian, yang mana kuota nomor antrian tersebut dibagikan pihak bank BNI hanya 10 nomor setiap harinya.
"Kami memilih seperti ini, karena menurut kami, kalau pencairan JHT melalui bank BNI ini lebih gampang dari pada daftar online ke aplikasi BPJamsostek," ungkap salah satu pria (enggan menyebut namanya) yang juga peserta pengklaim JHT, duduk di depan ruko samping Bank BNI SP Plaza.
Hal senada juga disebutkan peserta lainnya, seorang pria berkulit hitam manis yang merupakan warga perumahan Marina, dan seorang wanita berkerudung warga Kavling Sagulung tersebut, sudah tiga kali mencoba mengantri di Bank BNI SP Plaza, akan tetapi tidak kebagian nomor antrian.
"Pertama saya datang pukul 05.00 wib, subu, orang sudah penuh. Lalu pukul 02.00 wib, dan penah juga pukul 21.00 wib, tapi orang sudah pada penuh. Karena nomor antrian yang dibagi hanya 10 nomor saja," sebut mereka.
Disinggung apa kendala mereka saat pendaftaran klaim JHT online, hampir semua peserta yang ada dilokasi tersebut mengatakan bahwa sistim online yang ada diaplikasi tersebut susah untuk diakses dan mendaftar.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJamsostek Batam II Sekupang melalui Kabid Pelayanan mengatakan, saat pandemi ini, justru proses pengajuan klaim sudah disesuaikan dengan kondisi pandemi. Proses klaim saat ini melalui antrian online justru lebih mudah karena peserta tidak diharuskan datang ke kantor.
"Kalo kuota klaim di kantor yang dituju habis, sistem akan otomatis mengalihkan ke cabang yang kosong. Jadi peserta tersebut pasti akan terlayani." Ujarnya, Kamis (3/9/2020) siang.
Menurutnya, upaya lainnya selain melalui antrian online yakni pencairan klaim secara kolektif melalui perusahaan. Contoh : PT Sekupang Makmur Abadi.
"Upaya lain yaitu kerjasama dengan bank. Nah untuj bank ini, mereka punya kebijakan sendiri untuk menentukan kuota. Yang pasti prosesnya juga tetap melewati verifikasi BPJamsostek.
Jadi kurang tepat kalo dikatakan lewat bank lebih mudah. Justru lewat online yang lebih mudah karena tidak harus tatap muka. Intinya kami komit untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan beradaptasi menyesuaikan dengan kondisi pandemi." Pungkasnya.
Editor redaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar